Dinas Pendidikan Bondowoso Kirim Siswa dan Guru ke Thailand

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bondowoso Dra Hj Endang Hardiyanti MM saat mendampingi Bupati Drs H Amin Said Husni beberapa waktu lalu.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bondowoso Dra Hj Endang Hardiyanti MM saat mendampingi Bupati Drs H Amin Said Husni beberapa waktu lalu.

Bondowoso, Bhirawa
Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Bondowoso, Dinas Pendidikan Bondowoso di bawah kepemimpinan Dra Hj Endang Hardiyanti MM terus melakukan berbagai terobosan. Salah satunya dengan cara mengirimkan siswa dan guru pilihan untuk belajar ke negeri Gajah Putih Thailand.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bondowoso Dra Hj Endang Hardiyanti MM menjelaskan program pertukaran pelajar dan guru dilakukan agar mereka dapat mengikuti perkembangan zaman dan bisa menyerap berbagai inspirasi khususnya dalam bidang pendidikan di negeri Thailand. “Kami memprogramkan pertukaran pelajar dan guru ini dalam upaya terus belajar dan pertukaran informasi untuk meningkatkan mutu pendidikan di Bondowoso,” katanya, Kamis (2/6).
Upaya ini menurut Endang sesuai dengan arahan Bupati Bondowoso Drs H Amin Said Husni yang ingin terus mengimplementasikan visi dan misinya dalam upaya menciptakan masyarakat Bondowoso beriman, berdaya dan bermartabat. Sehingga dalam menciptakan masyarakat tersebut sektor pendidikan menjadi penyokong utama dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). “Kami tentu sebagai pembantu Bupati Amin Said dalam upaya tersebut, tidak hanya akan menjadikan sebagai slogan tetapi juga melalui upaya konkrit, salah satunya belajar keluar negeri,” ungkapnya.
Endang mengungkapkan, mereka yang berangkat adalah dua guru SMK PP Tegalampel, dua guru SMK Tlogosari dan 1 mahasiswa Akademi Komunitas (Akom) serta sejumlah siswa dari SMK PP Tegalampel. Dijelaskan pula, guru dan pelajar tersebut akan mempelajari tentang ilmu pertanian selama 1 minggu di Petchburi College of Agriculture and Technology Thailand. “Pertukaran siswa dan guru ini dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan selain memperluas akses masyarakat untuk mendapat layanan pendidikan sebesar besarnya,” tuturnya.
Pertukaran siswa dan guru awalnya difasilitasi oleh Lembaga Penyelenggara Pendidikan Asia Tenggara di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sebagai aksi tindak lanjut, sepulangnya mereka dari Thailand sudah ada lesson plan atau rencana aksi untuk diterapkan di Bondowoso.
Pihaknya berharap, setelah mengikuti pertukaran pelajar ini, ada hal baru dan inovasi pembelajaran yang nanti berdampak pada peningkatan mutu pendidikan. “tentu kita ingin ada hal baru yang mereka bawa dari luar negeri untuk kita terapkan di Bondowoso,” imbuhnya. [har]

Tags: