Dinas Pendidikan Jatim Launching Technopark SMKN 1 Buduran

Plt. Dindik Jatim Hudiono sedang menggunti rangkaian bunga menandai launching technopark SMKN 1 Buduran. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Usai mendapatkan materi pembelajaran di dalam kelasnya. Hasil produk keahlian semua teaching factory yang ada di SMK Negeri 1 Buduran Sidoarjo dipromosikan dan dilaunching Technopark.
Launching dilakukan Plt Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Dr Hudiono MSi, Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan SMK Dr Suhartono Mpd, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jatim Wilayah Sidoarjo Dr Sukariyantho MSi, Kepala UPT Museum Negeri Mpu Tantular Jatim, Edi Irianto, ditandai pengguntingan rangkaian bunga melati. Dilanjutkan keliling meninjau stan pasar wisata jajanan tradisional yang digelar di halaman sekolah. Selain itu juga ada beberapa galery pakaian hasil karya para siswa.
Usai melaunching, Plt Dindik Jatim, Hudiono mengatakan, SMKN 1 Buduran ini untuk mengakomodir, mengkomunikasikan dengan cara Technopark ini. ”Agar ada link, antara industri dan sekolah. Jadi saya sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini,” katanya.
Kepala SMKN 1 Buduran, Dra Agustina MPd menuturkan, ada beberapa kegiatan yang dipamerkan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki, yaitu galery busana, yang mempromosikan mulai designnya. ”Yang paling penting, bagaimana mengeksplor karya siswa. Sehingga masyarakat bisa tahu, kalau hasil karya para siswa itu tidak kalah dengan galeri – galeri yang lain,” turur Agustina.
Selain itu, ada juga tour and travel, yaitu travel yang dimiliki secara khusus bisa menjadi agen, yang nanti menjual tiket, membuat paket wisata, ada juga copy corner dan ada restauran. ”Jadi semua itu untuk memfasilitasi siswa jurusan tataboga, yang juga harus mempunyai standar industri dan bisa dipelajari melalui teaching factory,” jelasnya.
Sedangkan yang untuk Pasar Wisata ‘Bedrek’ merupakan jajanan tradisional merupakan kegiatan rutin tiap bulan sekali, khususnya setiap Minggu Legi. Selain untuk mengangkat keunggulan lokal, juga memperkenalkan kepada anak – anak tentang makanan daerah. ”Disamping itu mereka juga supaya tahu, bahwa hari – hari itu ada yang namanya Minggu Legi, Kliwon, Paing, Pon dan lainnya. Mereka harus mengunggulkan makanan khas daerah,” pungkas Agustina. [ach]

Tags: