Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar Wujudkan Sekolah Adiwiyata

Salah satu taman terbuka hijau SMAN 1 Talun yang asri dan sejuk. [Hartono/Bhirawa]

Salah satu taman terbuka hijau SMAN 1 Talun yang asri dan sejuk. [Hartono/Bhirawa]

Kab.Blitar, Bhirawa.
Seluruh sekolah di Kabupaten Blitar tengah berlomba-lomba untuk menciptakan suasana sekolah yang berwawasan lingkungan. Tujuannya, agar kegiatan belajar mengajar di sekolah menjadi nyaman, tenang dan rileks yang pada akhirnya, bisa meningkatkan konsentrasi siswa dalam menerima materi yang disampaikan pengajar.
Salah satu sekolah yang sudah menciptakan sekolah berwawasan lingkungan, yakni SMAN 1 Talun. Bahkan, sekolah yang berada di Desa Kaweron, Kecamatan Talun ini meraih predikat Adiwiyata sejak dua tahun lalu.
Kepala SMAN 1 Talun, Dwi Wahyu Adi Santoso mengatakan, ada beberapa faktor yang membuat lembaga yang dipimpin itu meraih adiwiyata pada 2014, baik tingkat Kabupaten Blitar dan tingkat Provinsi. Diantaranya berhasil menghijaukan lingkungan sekolah. “Untuk mewujudkan hal itu, ada empat poin yang kami lakukan,” kata Dwi Wahyu Adi Santoso.
Lanjut Dwi, empat poin yang dilakukan agar sekolah yang dipimpinnya berwawasan lingkungan, yakni Kebijakan, Kurikulum, Sarana Prasarana dan Peran aktif. Artinya, pihaknya memberikan kebijakan soal visi misi sekolah yang berwawasan lingkungan, penghijauan juga masuk dalam kurikulum sekolah, selanjutnya pihak sekolah akan menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung penghijauan dan pihak sekolah menggerakkan agar semua siswa dan pengajar berperan aktif dalam menciptakan sekolah berwawasan lingkungan. “Dari empat point itu, kemudian diejawantahkan melalui Kelompok Kerja (Pokja),” jelasnya.
Ada 17 Pokja yang dibuat sehingga sekolahnya menyandang predikat Adiwiyata. yakni Pokja Pengomposan dan biopori, Pokja 3R (Reduce, Reuse dan Recycle), Pokja Budidaya sayur dan buah, Pokja Taman Obat Keluarga, Pokja Green House, Pokja Hidroponik, Pokja penghijauan dan pohon lindung, Pokja perikanan dan satwa, Pokja Pondok Ilmu, Pokja Tata Tertib, Pokja Dokumentasi, Pokja Sanitasi, Pokja penghematan air, Pokja penghematan sumber daya listrik, Pokja Juru pemantau jentik, Pokja Pujasera (Kantin), Pokja UKS, Pokja Pertamanan dan Keindahan serta Pokja Bank Sampah. “Masing-masing Pokja memiliki tugas dan tanggungjawab yang harus dikerjakan,” terangnya.
Dia mencontohkan, untuk Pokja tanaman obat keluarga (Toga), mereka harus bertanggungjawab untuk menanam tanaman obat-obatan di tempat yang sudah ditentukan, misalnya menanam jahe, kunyit dan lainnya. “Selain menanam, pokja Toga juga harus merawat hingga panen dan seterusnya,” ujarnya.
Sedangkan untuk pokja Pujasera, harus bertanggungjawab agar makanan dan jajanan yang dijual di kantin tidak mengandung Pengenyal, Perasa, Pewarna, Pemanis dan Pengawet (5P). tujuannya, agar makanan yang dijual di kantin benar-benar makanan sehat. “Dengan adanya belasan pokja tersebut, kami berharap agar tahun ini, sekolah kami bisa meraih predikat sekolah Adiwiyata tingkat nasional,” pungkasnya. [htn.adv]

Tags: