Dinas Pengairan Maksimalkan Petugas O dan P

Petugas O dan P yang mendapat penilaian langsung dari Kementeria PUPERA untuk mendukung penuh pertanian organic. (Samsul Tahar/Bhirawa)

Petugas O dan P yang mendapat penilaian langsung dari Kementeria PUPERA untuk mendukung penuh pertanian organic. (Samsul Tahar/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa
Untuk mendukung peningkatan produksi pertanian organic yang saat ini sudah mampu menembus pasar internasional, Dinas Pengairan terus berusaha memaksimalkan Petugas Operasi dan Pemeliharaan (O&P) saluran irigasi, bahkan dalam rangka meningkatkan prestasu mereka, juga diikutkan lomba tingkat Nasional yang sebelumnya juga menjuarai tingkat Propinsi.
Lokasi lomba Dinas Pengarian yaitudiikuti juru pengairan di UPTD Tlogosari, dia optimis bisa meraih prestasi kembali di tingkat nasional. Bahkan, keyakinan tersebut diperkuat oleh Tim Juri dari Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum yang datang untuk melakukan penilaian lapangan di UPTD Tlogosari.
Kedatangan para juri tersebut disambut langsung oleh Bupati Bondowoso Drs H Amin Said Husni di Pendopo Bupati, bahkan dalam kesempatan tersebut Bupati juga member cindera mata berupa produk kerajinan kuningan kepada ketua tim yaitu Ir. Prasidananto M.Eng.
Selanjutnya tim penilai menuju UPTD Tlogosari dengan didampingi Sekretaris Daerah Drs H Hidayat MSi bersama Kepala Dinas Pengairan Drs H Karna Suswandi MM. kedatangan tim ini disambut meriah warga setempat, bahkan tim penilai didaulat menaiki kereta kuda menuju acara dengan diiringi parade drum band dan tarian khas Bondowoso yaitu tarian khas metik kopi.
Sebelum memasuki ruang acara, tim penilai beserta rombongan juga dipamerkan berbagai produk unggulan organic Bondowoso, diantaranya sayuran organic, beras organic, serta kopi dan berbagai hasil panen lain dari seluruh UPTD se Bondowoso.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pengairan, Karna Suswandi mengatakan, Bahwa Kabupaten Bondowoso adalah daerah tertinggal, namun ketertinggalan tersebut tidak menyurutkan semangat untuk terus melakukan inovasi dalam meningkatkan pembangunan dan pelayanan irigasi pada petanim sehingga saat ini Bondowoso masuk dalam kategori salah satu lumbung pangan Nasional. “Dengan memaksimalkan dana yang ada, serta meningkatkan swadaya masyarakat, kualitas irigasi yang kami miliki saat ini sangat baik,” katanya.
Karna juga mengungkapkan jika Pertanian Organik Bondowoso yang saat ini sudah tembus pasar internasional menduduki peringkat 68 ditingkat Internasional dan 37 ditingkat Nasional, sehingga skor yang dimilili saat ini berjumlah 105.
Menurutnya, Kegiatan OP di Bondowoso berjalan karena kehilangan aur dapat ditekan secara maksimal. Hal ini sangat mendukung target produksi yang pada tahun 2016 sebesar 427 ribu ton, namun hasil yang diperoleh mencapai 474 ton atau surplus sebesar 47 ribu ton. “Karena prestasi inilah, maka Bupati Bondowoso Drs H Amin Said Husni mendapat penghargaan inovasi pangan dalam peningkatan produksi pangan,” ungkapnya.
Di hadapan semua juru pengairan, Kepala Dinas Pengairan yang juga menjadi Plt Dinas Pertanian ini dengan semangat terus memberikan motivasi agar semua juru pengairan dan petugas jaringan O&P bisa terus belajar dan meningkatkan ilmu pengetahuan. Inovasi tersebut diharapkan bisa bersentuhan langsung dengan masyarakat, seperti program Gerakan Masyarakat Peduli Lingkungan dan Saluran Irigasi (Gemapildasi).
“Gemapildasi ini merupakan program andalan kami yang akan diterapkan di semua wilayah Bondowoso. Program ini sudah diperbubkan sehingga ke depan melalui program ini bisa memberikan manfaat langsung kepada masyarakat dan berimbas positif bagi peningkatan saluran irigasi di seluruh wilayah Bondowoso,” terang Karna.
Sementara itu Sekda Hidayat MSi yang mengajak Dinas Pengairan untuk lebih maksimal lagi dalam kegiatan lapangan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Dan hal tersebut diharapkan mampu menjadikan Bondowoso bisa meraih juara dalam lomba pemilihan petugas operasi dan Pemeliharaan (O&P) jaringan irigasi dan rawa teladan tingkat nasional.
“Saya yakin Bondowoso bisa kembali meraih juara di tingkat nasional. Oleh karena itu, ke depan harus ada peningkatan kualitas dan ilmu pengetahuan dari semua juru pengairan di Bondowoso. Saya yakin Bondowoso menang,” katanya.
Sementara itu Ir. Prasidananto M.Eng ketua tim penilai dari Dirjen SDA Kementerian PU mengaku sangat bangga dengan dengan sambutan yang diberikan, dia mengungkapkan jika ada beberapa aspek yang menjadi penilaian dalam lomba HIPPA hari ini, diantaranya aspek kelembagaan, aspek keuangan dan aspek pertanian, sehingga selain melihat langsung kantor dan bertemu langsung dengan pengurus lengkap, para tim penilai yang dibagi dalam banyak tim juga melakukan penilaian lapangan pada lahan dan teknik pengaturan irigasi.
“Semua aspek kami nilai, selain mendengar paparan kami juga berdialog dan mendatangi lapangan dalam rangka mencocokkan apa yang disampaikan dengan data dengan lapangan, sehingga penilaian kami dijamin independen dan tanpa intervensi siapapun,” ungkapnya. [har]

Tags: