Dinas Perhubungan Kota Malang Siapkan Marka Physical Distancing

Pengecatan marka psycal distancing dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kota Malang.

Kota Malang, Bhirawa
Angka penularan Covid 19 di Kota Malang tergolong masih tinggi. Karena itu segala upaya harus dilalukan agar penyebaran Covid 19 bisa terkendali.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang Dr. Handi Prianto,.mengatakan pihao membuat marka psycaldiatancin, agar ada jarak bagi pengendara motor saat berada diperempatan, atau lampu merah.

“Pengendara yang melintas di Kota Malang masih belum terbiasa menjaga jarak di jalan. Makanya persimpangan yang memiliki traffic light, disipakan marka physical distancing,”tukasnya.

Menurut dia, pengendara motor umumnya masih berhenti dengan jarak berdekatan, padahal dimasa pandemi seperti sekarang ini harus menjaga jarak.

Ia menyebut empat titik persimpangan jalan yang telah dibuat marka physical distancing. Marka tersebut saat ini sudah terpasang di kawasan persimpangan traffic light Rajabali, persimpangan traffic light Rampal, persimpangan traffic light Kayutangan dan juga persimpangan traffic light Savana.

Nantinya lanjut Handi, juga akan dibuat di beberapa persimpangan lain di Kota Malang.

“Memang di beberapa persimpangan terus dilakukan pembuatan marka baru, tapi nantinya tidak semua persimpangan traffic light. Tidak semua persimpangan bisa, menyesuaikan lebar jalan, maupun volume kendaraan,” jelasnya.

Saat ini, pengendara masih sulit untuk menyesuaikan. Keberadaan marka itu juga diharapkan agar para pengendara bisa menyesuaikan penjarakan dengan titik poin yang telah dibuat di persimpangan.

“Ya sementara setiap hari, petugas mengerahkan pengendara untuk pada posisinya, sehingga tidak menganggu kendaraan lain seperti roda empat uang juga berhenti di persimpangan jalan,” jelasnya.

Pihaknya mengatakan tak ada target berapa titik yang akan diberi marka. Menurutnya, marka physical distancing yang telah ada bisa menjadi sarana imbauan dan edukasi untuk menjaga jarak di lokasi lainnya.

“Pada marka yang telah dibuat, itu juga bentuk edukasi. Jikapun di traffic light yang lain tidak ada marka physical distancing, maka dengan yang sudah ada masyarakat bisa sadar dan terbiasa menjaga jarak di jalan raya,” jelasnya.

Sementara itu, pantauan di lapangan nampaknya sudah mulai menyadari terkait marka physical distancing di persimpangan jalan. Seperti halnya di persimpangan jalan di kawasan Sawojajar. Kendati tidak terdapat marka di persimpangan traffic light, namun para pengendara telah terlihat menjaga jarak antar pengendara motor lainnya.

“Kita siagakan petugas gabungan di lokasi sambil kita sosialisasikan lewat media, agar masyarakat menjadi terbiasa,”tukasnya. [mut]

Tags: