Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur Rintis Kopi Organik

Foto: ilustrasi

Pemprov Jatim, Bhirawa
Minuman kopi merupakan salah satu minuman yang disukai oleh masyarakat. Saat ini, Pemprov Jatim melalui Dinas Perkebunan merintis tanaman kopi organik yang lebih sehat dan ringan rasanya yang berlokasi di Desa Amadanom Kecamatan Dampit Kabupaten Malang.
“Kopi organik yang dirintis berjenis robusta. Jadi penanamannya tidak menggunakan pupuk anorganik atau kimia, melainkan menggunakan pupuk kandang,” kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jatim Ir Samsul Arifien MMA, Kamis (8/6).
Dikatakannya, tanaman kopi itu bisa dikatakan organik jika selama tiga tahun berturut-turut penanamannya menggunakan pupuk kandang. Saat ini, hasilnya tanaman kopi organik itu telah mendapatkan sertifikat kopi robusta organik yang diserahkan pada kepada kelompok tani Harapan di Desa Amadanom Kecamatan Dampit Kabupaten Malang.
Dikatakannya, petani kopi di Jatim sudah memiliki modal pengetahuan tentang kopi. Hanya saja, terkait bagaimana menjadikan kopi sebagai produk yang berkualitas dan menjadi brand daerah, para petani masih memerlukan pendampingan.
Beberapa kopi yang memiliki merek sendiri itu antara lain, Kopi Kapiten dari Pasuruan, Kopi Kayumas Situbondo, Kopi Ijen Raung Bondowoso. Kelompok-kelompok usaha kopi dipastikan akan bertambah yang akan mendaftarkan merek dagangnya.
“Jumlah perajin/kelompok usaha kopi di Jatim juga mulai bertambah menjadi 62 perajin. Bahkan seperti di Bondowoso, sudah bertebaran kafe dan warung kopi,” katanya.
Menilik hal itu, maka Dinas Perkebunan Jatim akan terus mendampingi petani dengan mendatangkan para ahli dan akademisi agar pengetahuan petani tentang kopi semakin luas. Di sisi lain, pihaknya juga memberikan bantuan alat dari alat penjemur kopi, mesin pecah kulit sampai penggorengan kopi.
Bahkan, Dinas Perkebunan selalu mengajak para petani memanen merah kopi atau panen kopi saat benar-benar matang.  “Dengan panen merah dan matang, selain harga jual lebih mahal, cita rasanya juga menjadi lebih nikmat dan ringan. Harganya bisa mencapai Rp 26 ribu di atas harga kopi yang biasanya,” ujarnya.
Sekadar diketahui, kopi di Jatim dikenal dengan kualitasnya yang bagus dibandingkan negara penghasil kopi lain, misalnya dari Vietnam maupun Brasil. Bahkan, ada beberapa produk kopi dari Jatim yang sudah menembus pasar ekspor seperti Kopi Java Ijen Raung yang sudah mendapat sertifikat indeks geografis (IG), dan Kopi Dampit dari Malang yang sudah menembus ke Eropa dan Maroko. [rac]

Tags: