Kantor Dinas Perpustakaan Kota Malang.
Kota Malang, Bhirawa
Tahun 2018 mendatang, Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Malang, akan mengajukan anggaran sebesar Rp 8 Miliar. Anggaran itu, memang terbilang besar, tetapi untuk dinas Perspustakaan masih terbilang wajar.
Tahun ini angaran Perpustakaan Kota Malang, sangat kecil, karena Dinas yang sebelumnya Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Malang, anggaran yang digelontorkan sebesar Rp 90 Juta saja.
Joko Yuwono, Kepala Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kota Malang, mengutarakan, menyampaikan, anggaran yang digelontorkan di tahun ini memang sangat jauh dari kebutuhan. Pasalnya, anggaran tersebut dipangkas lebih dari 200 persen dibanding tahun 2016. Sehingga, dalam PAK 2017, Dinas Perpustakaam meminta tambahan sekitar Rp 1 Miliar.
“Untuk RAPBD 2018, kami mengajukan anggaran Rp 8 Miliar, tapi masih diplot Rp 5 Miliar, ini untuk keperluan penambahan buku dan sarana prasarana perpustakaan ,”urainya, kepada sejumlah media 28/8 kemarin.
Menurutnya, anggaran fantastis itu, memang diperuntukkan untuk beberapa kebutuhan. Diantaranya pengadaan lift, mobil perpustakaam keliling, dan pembenahan sarana prasarana seperti pembelian koleksi buku dan pembenahan toilet.
Karena tahun depan, rencananya Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah akan membuat dua lift, yang masing-masing lift dibandrol Rp 1,2 Miliar. Sementara untuk dua mobil keliling direncanakan untuk dianggarkan sebesar Rp 1,5 Miliar.
Pengadaan lift itu menurutnya merupakan salah satu fasilitas yang diberikan bagi difabel. Karena selama ini, hanya menggunakan tangga manual yang dirasa masih belum ramah terhadap pengunjung difabel.
Sementara saat ini, dinas yang ia pimpim tersebut sudah memiliki layanan bagi difabel, yaitu Layanan Pojok Braile (Lapobra). Layanan ini sangat representartif untuk layanan bagi para difabel. [mut]
