Dinas Pertanian Kota Malang Bawa Cikar

Dinas Pertanian Kota Malang menampilkan cikar yang membawa hasil bumi saat kirab pitulasan memperingati HUT ke-70 Kemerdekaan RI, Kota Malang, didepan Balaikota Malang, Rabu (19/8) kemarin.

Dinas Pertanian Kota Malang menampilkan cikar yang membawa hasil bumi saat kirab pitulasan memperingati HUT ke-70 Kemerdekaan RI, Kota Malang, didepan Balaikota Malang, Rabu (19/8) kemarin.

Kota Malang, Bhirawa
Dinas Pertanian Kota Malang pada saat kirab pitulasan memperingati HUT ke-70 Kemerdekaan RI, Kota Malang, didepan Balaikota Malang, Rabu (19/8) kemarin, membawa Cikar dan hasil bumi.
Peristiwa langka ini, sebelumnya tidak pernah terjadi, karena  Cikar yang ditarik dua ekor sapi dan  bermuatan hasil bumi tersebut mendapat perhatian masyarakat. Ketika Cikar mengambil start pawai, sorak sorai penonton pecah.
Kepala Dinas Pertanian Hadi Santoso, disela-sela kirab mengatakan jika pihaknya ingin menunjukan kepada masyarakat bahwa hasil pertanian di kota Malang itu masih sangat besar.
“Ada dua misi yang ingin kita sampaikan. Pertama kita ingin menunjukan bahwa hasil bumi kota Malang ini, sangat luar biasa dan kualitasnya premium. Kedua kita ingin memotivasi para petani agar tetap giat dalam bercocok tanam,” kata Hadi Santoso. Sebab menurut peria yang kerap disapa Pak Soni itu, para petani ini memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan.
Pada kesempatan tersebut, pihaknya juga menyerahkan hasil pertanian berupa buah bengkuang raksasa, kepada Walikota Malang Muhammad Anton.  Bengkuan tersebut, merupakan hasil bumi asli Kota Malang, dengan berat 12 kg.
Pada kesempatan itu, Dinas Pertanian juga membagi-bagikan, pisang dan buah buahan hasil pertanian kepada para pengunjung.
Wali Kota Muhammad Anton, menyampiakan jika antusias masyarakat dalam kegiatan pawai pitulasan sangat besar. Pemkot menyampaikan terimakasih atas keikut sertaan perserta.
“Peserta pawai budaya, disesuaikan dengan HUT RI, yang ke 70, makanya pesertanya kita batasi 70 saja. Walaupun sebenarnya, yang ingin berpartisi lebih dari itu,”ujar Walikota yang kerap disapa Abah Anton itu. Antusias masyarakat ini, menunjukan adanya komitmen masyarakat, untuk ambil bagian dalam memperingati HUT Kemerdekaan RI.
“Baik peserta maupun pengunjung sangat antusias mereka merasa terhibur, dengan kegiatan pawai karnaval pitulasan ini. Bahkan kondisi  ini menunjukan jika acara ini dinanti oleh masyarakat kota Malang,”ujar Walikota yang mendapat julukan Wagiman (Walikota gila taman) ini.
Sementara itu, Ida Ayu Made Wahyuni Kepala. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Kota Malang, mengatakan, pawai ini sangat meriah. Tema yang dibawa oleh peserta benar-benar nuansa ke Indonesiaan.
Dikatakannya, sejak  start kirab budaya dan pawai kendaraan dimulai dari depan Balai Kota Malang, sampai, finish masyarakat berjajar untuk melihat satu-persatu, peserta kirab.
Pawai ini lewat tengah kota yang merupakan jalur padat kendaraan. Dinas Perhubungan  membuat sistem buka tutup di Simpang Raja Bali, meski begitu, dampak macet tersebut tidak bisa dihindari. Namun salah satu sopir, angkutan bernama Muhadi yang ditemui, dilokasi karnaval mengatakan, pihaknya memaklumi karena ini adalah momentum peringatan HUT RI.
“Kalau dibilang terganggu ya memang, tapi demi peringatan HUT RI, kami tidak merasa terganggu. Hitung-hitung sekalian cari hiburan melihat karnaval,” kata dia. [mut]

Tags: