Dinas Pertanian Sukseskan Program Sergap

Eko Priyo Utomo

Eko Priyo Utomo

Kabupaten Blitar, Bhirawa
Program SERGAP atau Serapan Gabah Petani adalah salah satu upaya menuju Indonesia swasembada beras. Saat ini program Sergap juga sudah mulai berjalan di Kabupaten Blitar.
Diungkapkan Kepala Dinas pertanian Kabupaten Blitar, Eko Priyo Utomo, di Kabupaten Blitar program Sergap mulai dijalankan sejak 2015 lalu. Ada beberapa alternatif yang bisa dilakukan untuk langsung mendapatkan gabah dari petani. Pertama, penyuluh bersama Babinsa, Danramil turun langsung mendatangi petani, mencari info luasan lahan panen dan kapan waktu panen. Upaya kedua bisa dilakukan dengan membeli Gabah Kering Giling (GKG) dari petani. Langkah ini bisa dilakukan oleh Bulog. Sedangkan upaya ketiga Dandim bersedia memberi pinjaman modal pada Babinsa untuk melaksanakan pengeringan gabah dari petani.
“Bila ketiga cara itu tidak berhasil, langkah terakhir yang bisa dilakukan adalah dengan mengandalkan mitra bulog yang mengambil beras dari penggilingan, kemudian dijual pada Bulog,” ungkap Eko Priyo Utomo. Sedangkan untuk mensukseskan program Sergap, Dinas Pertanian Kabupaten Blitar senantiasa menjngkatkan kerja sama dengan pihak-pihak yang terkait langsung dengan pihak-pihak yang terkait dengan program tersebut. Karena saat menjalankan suatu program tidak mungkin tidak ada hambatan. Untuk itu sinergi antara petani, dinas pertanian, Kodim 0808 , serta Bulog harus terus ditingkatkan.
“Selama ini petani masih banyak menjual hasil panennya keluar Bulog, karena harga yang ditawarkan lebih tinggi, dan tidak perlu melewati prosedur yang rumit, untuk itulah kita perlu bersinergi agar kedepan program ini semakin sukses,” jelasnya.
Ia juga berharap petani justru bisa meningkatkan daya saing, dengan cara panen dan olah sendiri hasilnya menjadi beras, dan dipasarkan sendiri agar meraih keuntungan yang lebih pantas, dan penghasilan pun meningkat. Dinas Pertanian berjanji akan memfasilitasi kendala yang dialami petani terkait panen. Petani dihimbau untuk selalu melapor ke Dinas Pertanian jika mengalami kendala dalam pengolahan pertanian untuk dicarikan solusinya.
“Karena tujuan utama dari Sergap sendiri selain untuk swasembada beras adalah untuk menyerap gabah petani agar ketika panen raya harganya tidak terlalu jatuh”, ujarnya.
Program Sergap sendiri dinilai sangat positif. Karena selain menguntungkan petani, pihak bulog juga diuntungkan karena dapat memupuk cadangan pangan. Sasaran sergap sendiri utamanya adalah petan, penggilingan yang juga dapat keuntungan dari program ini, serta Bulog. [htn.adv]

Tags: