Dinas Peternakan dan Kehewanan Lamongan Waspadai Flu Burung

Karikatur Ilustrasi

Lamongan, Bhirawa
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Lamongan, melakukan langkah pencegahan sejak dini penyebaran virus flu burung.
“Proses pencegahan ada yang preventif, ada represif,” ucap Sekretaris Disnakkeswan Kabubaten Lamongan, Bruno D Bu’u, Rabu,(24/1).
Bruno menjelaskan, langkah preventif dengan melakukan injeksi dan menyemprotkan desinfektan disebutnya sebagai langkah pencegahan untuk menangkal penyebaran virus flu burung.
“Kalau sudah terkena berarti kan represif dan kalau sudah represif harus dihabiskan,” ujarnya.
Ia mengaku, Disnakkeswan telah mendeteksi sejak dini dengan menurunkan petugas kesehatan hewan untuk memantau di lapangan, dengan melakukan pengecekan di sentra-sentra unggas.
“Kita terus melakukan mapping, tenaga kita terus turun, keswannya turun, jadi kita tahu bahwa inkubasi memang cepat. Jadi seperti di sentra-sentra di pasar selalu kita lakukan pengecekan,” tutur Bruno.
Bahkan, antisipasi tersebut telah dijalankan sejak tahun lalu dengan melakukan pemetaan ke beberapa daerah yang rawan terserang virus flu burung.
“Kita lakukan di sentra-sentra, kita sudah punya pemetaan daerah-daerah rawan yang menjadi pemantauan utama, itu kita selalu melakukan pencegahan,” kata Bruno.
Lebih lanjut, Bruno mengungkapkan di Kabupaten Lamongan ada beberapa daerah yang rawan terserang virus flu burung. “Kita cukup banyak ada 7 sampai 8 titik yang rawan,” ucapnya.
Bruno menyebut, daerah perbatasan antar kabupaten/kota dan di daerah sentra-sentra unggas menjadi titik yang rawan terpapar virus flu burung.
“Daerah sentra pemeliharaan yang banyak kan ayam potong, ayam komersial yang paling banyak,” ujarnya.
Namun, Bruno mengaku, di Lamongan, sampai saat ini belum ditemukan kasus flu burung. “Temuan belum ada tapi kita lihat nanti mudah-mudahan tidak ada,” katanya.
Meskipun belum ada temuan kasus flu burung, Bruno tetap menghimbau masyarakat agar tetap waspada terutama pada musim penghujan seperti sekarang ini.
“Apalagi daerah kiri kanan sudah kena, kemungkinan besar bisa terjadi. Tapi sementara ini masih dalam pengawasan kita nanti kalau ada terinfluence baru kita sampaikan,” ucap Bruno.
Tak hanya meminta masyarakat Lamongan waspada, Bruno juga meminta masyarakat agar segera melapor ke UPT Disnakkeswan apabila ditemukan tanda-tanda terpapar flu burung.
“Kalau ada kematian massal, masyarakat diharapkan melapor, terutama ke UPT kita yang terdekat. Semoga ini tidak terjadi di Kabupaten Lamongan tapi kita tidak bisa menutupi karena ini virus yang menjalar dengan cepat sekarang,” tuturnya beresan Bruno. [mb9]

Tags: