Dinas PU Mojokerto Janji 4 Proyek Multiyear Tuntas 2016

Proyek MultiyearKota Mojokerto, Bhirawa
Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Mojokerto menyatakan siap menuntaskan empat proyek multy years yang selama dua tahun ini belum tersentuh. Meski secara teknis Dinas PU optimis, namun sejumlah kendala membayangi proyek anggaran jumbo itu.
Diantara kendala itu pada proses  pelelangan hingga perencanaan dan pelaksanaan . Sampai kini, dari empat proyek, praktis hanya satu proyek yang rampung dilelang. Sedang tiga lainnya baru akan melakoni lelang fisik.
Meskipun keempat proyek itu belum siap dikerjakan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Mojokerto, Wiwiet Febrianto berjanji tahun ini keempatnya bisa rampung sesuai target. Secara teknis, estimasi jadwal pengerjaan masing-masing proyek multiyears tersebut masih bisa nututi.
”Memang butuh kerja ekstrim untuk merampungkan keempat proyek multiyears itu,” ungkap pejabat yang belum sepekan dilantik sebagai Kepala Dinas PU ini, Kamis (14/1) kemarin.
Menurut Wiwiet, estimasi keempat proyek itu baru bisa mulai dikerjakan sekitar Bulan Maret-Mei. Dalam kurun waktu tujuh hingga sembilan. Bulan, pihaknya yakin proyek multiyears bisa rampung. ”Patokannya pada metode pelaksanaan proyek dan singkronisasi penanganan proyek,” terangnya.
Dari sisi anggaran, mantan Kepala Disporabudpar ini bilang, proyek multiyears paling besar alokasinya. Total anggaran DPU tahun 2016 mencapai Rp196 miliar, sebanyak Rp105 miliar diantaranya untuk
proyek multiyears. Dengan rincian, proyek Rejoto Rp 42 miliar, proyek Graha Mojokerto Service City (GMSC) Rp 32 miliar, Proyek Jalan-Trotoar Jl Gajah Mada dan Jl Pahlawan (Gamapala) Rp31 miliar.
Wiwiet merinci keempat proyek itu secara teknis punya kendala tersendiri.
Dia menjabarkan seperti proyek Rejoto kendala teknis pembangunan jembatan dan persoalan lahan harus diatasi pemborong. Begitu pula pada proyek GMSC yang rupanya ada penambahan perencanaan
sehingga baru bisa rampun 100 persen pada tahun 2017. ”Metode pelaksanannya  nanti menjadi syarat dan perhatian kita saat pelelangan fisik,” rincinya.
Selain itu, proyek Gamapala yang dikerjakan secara gropoyokan juga punya kendala teknis tersendiri. Setidaknya ada empat instansi terkait yang terlibat dalam proyek tersebut dengan anggaran berbeda di tiap instansinya.  ”Singkronisasi proyek ini nanti akan saya sampaikan saat pemaparan dan rapat staf nanti,” beber Wiwiet.
Untuk diketahui, keempat proyek multiyears menjadi andalan Pemkot Mojokerto merubah wajah kota. Keempatnya digadang-gadang menjadi proyek mercusuar yang bisa mendorong pelayanan prima Pemkot. Termasuk pula mendorong pertumbuhan perekonomian kota. [kar]

Tags: