Dinas PUTR Kota Mojokerto Kebut Tambal Jalan

Unit tambal cepat DPUTR Kota Mojokerto melakukan penambalan jalan di Jl Pahlawan, Kota Mojokerto, Kamis (16/2) kemarin. [kariyadi/bhirawa]

Kota Mojokerto, Bhirawa
Kritik pedas kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Mojokerto terkait kerusakan jalan, direspon eksekutif. Komisi II DPRD Kota Mojokerto mengecam Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) atas rusaknya Jl Gajamada dan Jl Pahlawan yang merupakan jalur protokol di Kota Mojokerto.
”Kerusakan jalan sudah sangat parah, Dinas PUTR harus segera melakukan perbaikan. Jangan sampai menunggu ada korban yang lebih banyak lagi. Karena sudah banyak korban jatuh akibat kerusakan jalan itu,” lontar Aris Satriyo Budi, Ketua Komisi II DPRD Kota Mojokerto, Kamis (16/2) kemarin.
Politisi PAN ini menduga, kerusakan Jl Gamapala, Kota Mojokerto itu akibat ulah kontraktor yang mengerjakan saluran air dan trotoar di jalan itu. Jika memungkinkan, DPUTR harus mengajukan klaim kepada rekanan itu untuk pemulihan kerusakan jalan.
”Kalau tidak memungkinkan ya bagaimana caranya agar jalan itu bisa diperbaiki. Jangan sampai masyarakat jadi korban. Masyarakat itu tidak mau tahu darimana sumber dananya, yang penting ada perbaikan,” tambah anggota DPRD Kota Mojokerto dua periode ini.
Menurut Aris, perbaikan jalan itu jangan harus menunggu peningkatan jalan di kawasan itu dengan skala besar. Karena hal itu harus menunggu waktu lama, termasuk menunggu proses pelelangan proyek pekerjaan.
”Kalau harus menunggu peningkatan jalan dengan skala besar ya terlalu lama. DPUTR kan punya anggaran pemeliharaan, itu bisa dilakukan dulu,” lontar ketua komisi yang membidangi pembangunan ini.
Sementara itu, Kepala DPUTR Kota Mojokerto, Wiwit Febriyanto, langsung bereaksi dengan desakan itu. Kerusakan langsung diatasi oleh Unit Tambal Cepat DPUTR Kota Mojokerto.
”Untuk ruas jalan milik Kota Gamapala, Jl Brawijaya, dan Jl JA Suprapto langsung kita lakukan penambalan,” ungkap Wiwit Febriyanto.
Dijelaskannya, kerusakan jalan wewenang Pemkot itu disebabkan dua hal yang utama. Yaitu, tingginya curah hujan sepanjang dua bulan terakhir. Kemudian, peningkatan volume kendaraan dengan variasi tonase kendaraan yang beragam.
”Saya kira curah hujan yang juga terjadi se – Jatim ini amat berpengaruh terhadap kerusakan jalan di kota. Air hujan menggerus aspal jalan,” jelas dia.
Atas kondisi itu, Jl Gajah Mada dan Pahlawan langsung ditaangani. Kata Wiwiet, ruas jalan sepanjang 3,5-4 kilo meter itu adalah ruas jalanan penting di kota. Sedang kondisinya rusak lumayan berat. ”Di samping terdampak saat pembangunan saluran dan trotoar, ruas jalan itu kian parah setelah terpapar hujan terus menerus,” pungkas Wiwit. [kar]

Tags: