Dinas TPHP Kab.Malang Perluas Lahan Tanaman Pangan

Salah satu tanaman ubi jalar di wilayah Desa Pandansari Lor, Kec Jabung, Kab Malang, yang menjadi penompang produksi pangan di Kab Malang

Kab Malang, Bhirawa
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Malang, pada tahun 2017 ini, menargetkan kenaikan luasan lahan pertanian sebesar 30 persen. Sementara saat ini, di Kabupaten Malang terdapat lahan pertanian seluas 74.433 hektar (ha).
“Jadi jika target terpenuhi maka luas lahan pertanian tersebut nantinya, akan mencapai 98.800 ha. Dengan adanya perluasan lahan pertanian itu, tentunya akan menambah tingkat produksi tanaman pangan di Kabupaten Malang,” papar Kepala Dinas TPHP Kabupaten Malang Nasri Abdul Wahab, Kamis (19/1), kepada wartawan.
Dijelaskan, di kabupaten ini masih banyak ruang yang bisa diolah dan dimanfaatkan untuk bisa dijadikan sebagai luas panen tanaman pangan. Sehingga untuk mencapai target penambahan luasan lahan pertanian, maka pihaknya juga melakukan kerjasama dengan Dinas Pengairan.
“Langkah yang kita ambil dalam perluasan lahan tersebut, salah satunya untuk menambah ketersedian beras. Sebab, Kabupaten Malang ini salah satu daerah di Jawa Timur (Jatim), setelah Kabupaten Ngawi juga sebagai lumbung padi nasional,” ungkap Nasri. Selain dinasnya bisa meningkatkan ketersedian beras, lanjut dia, juga akan meningkatkan Indeks Pertanian (IP). Karena saat ini IP di Kabupaten Malang kini tercapai 1,6 persen. Sehingga dirinya akan berusaha untuk memenuhi target IP sebesar 1,8 persen. Sedangkan IP sendiri bisa ditingkatkan yakni dengan mengintensifkan jeda tanam. Artinya jarak waktu antara panen dengan masa tanam selanjutnya bisa lebih pendek.
“Kami berupaya agar masa panen dan tanam hanya memiliki jeda dua minggu. Dan untuk jeda tanaman semacam sudah diterapkan di beberapa kelompok tani dibeberapa kecamatan. Sehingga dengan model tanam seperti itu, maka nantinya panen padi di Kabupaten Malang meningkat, dan juga akan meningkatkan IP,” ujarnya.
Nasri menegaskan, beberapa tahun terakhir ini, Kabupaten Malang selalu surplus beras. Karena pada tahun 2016 mampu memproduksi padi seberat 74.443 ton. Dan target untuk tahun 2017 ini, bisa ada kenaikan sebesar 30 persen. Kenaikan produksi padi sebesar itu , hal tersebut sudah ada kesepakatan dari daerah-daerah provinsi di Indonesia, saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Jakarta. Sehingga Kabupaten Malang pada tahun ini, targetnya harus mampu memproduksi padi seberat 98.843.000 ton
“Guna untuk pencapaian target produksi padi, maka berbagai upaya akan kita jalankan, diantaranya meningkatkan angka IP. Sehingga Dinas TPHP akan bekerja keras untuk meningkatkan produksi padi, agar IP bisa mencapai target yang kita harapakan,” kata dia.
Ia menambahkan, pihaknya akan melakukan percepatan jeda tanam dari panen hingga penanaman baru. Jika kedua upaya ini dijalankan, maka akan meningkatkan kualitas dan juga kuantitas padi. Dengan begitu, produksi padi di Kabupaten Malang pada tahun ini, tentunya ada peningkatan produksi, dan surplus beras akan tercapai kembali.
Saat wartawan menyinggung terakit cuaca ekstrem yang berdampak pada harga cabai rawit mengalami fluktuasi atau tidak menentu, sehingga meresahkan masyarakat Kabupaten Malang ? Nasri menegaskan, naiknya harga cabai rawit diduga karena stok yang minim di pasaran akibat cuaca ekstrim yang merugikan petani. Sehingga untuk menyikapi itu, maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang menyiapkan lahan seluas 1.330 ha, khusus untuk ditanami cabai rawit.
“Untuk penanaman cabe rawit, pihaknya akan melibatkan petani yang masuk dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) binaan yang tersebar di 33 kecamatan. Dan petani cabe nantinya juga akan kita bantu alsintan atau alat mesin pertanian. Dengan harapan bisa meningkatkan produksi cabai rawit, agar harga cabai tersebut stabil,” pungkasnya. [cyn]

Tags: