Dindag Manfaaatkan DBHCHT untuk Pelatihan Packaging dan Pemasaran Online

Suasana pelatihan Dinas Perdgangan Kabupaten Lumajang untuk para pelaku IKM ( industri Kecil Menengah).

Lumajang, Bhirawa
Dalam angka untuk peningkatan kapasitas produksi dan peningkatan pendapatan masyarakat, Dinas Perdagangan Kabupaten Lumajang menggelar dua bentuk pelatihan kepada sejumlah IKM ( Industri Kecil dan Menengah) yakni pelatihan pengemasan ( packaging) dan marketis atau pemasaran yang memanfaatkan teknologi kekinian atau online.
Kegiatan pelatihan yang bersumber dari penggunaan anggaran Kompensasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCTH) tersebut dinilai sangat efektif didalam memajukan Industri Kecil dan menengah, yang terbukti setelah adanya pelatihan tersebut para pelaku usaha (IKM) yang berjumlah 500 IKM telah mendapatkan order hingga ke luar Lumajang seperti Bali dan Jakarta.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dindag melalui Sekretaris Dinas Perdagangan Lumajang,Azis Fachrurozi ketika di konfirmasi di ruang kerjanya (3/12), dimana pada agenda pelatihan packaging, Pihak Dindag melibatkan Disperindag Provinsi Jawa Timur yakni dari UPT Mamin dan dari Rumah Besar Kemasan Mojokerto.
Sementara itu, untuk memperkuat pemasarannya yaitu dengan menggunakan teknologi kekinian atau pemasaran (marketis) online, Dindag pada pelatihan itu melibatkan PT tranceformasi Indonesia Surabaya dan Komunitas Cek Stock Blitar sebagai nara sumbernya.
“kegiatannya itu melibatkan 500 IKM baik industri makanan minuman olahan dan industri kerajinan di seluruh Lumajang,” ujarnya.
Lebih lanjut Azis juga menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan tersebut dinilai sangat berdampak kepada peningkatan nilai jual produk produk tersebut di pasaran, memiliki daya saing kuat, karena para pelaku usaha tersebut telah merubah kemasan produknya lebih menarik dan lebih modern.
Sedangkan pemasaran dengan sistem online menurutnya sangat efektif dalam upaya memasarkan produk produk mereka dengan mudah dan cepat, sebab pada pelatihan tersebut juga diberikan modul modul pemasaran yang menggunakan sistem aplikasi yang canggih, seperti jual beli online yang ada selama ini, seperti shoppee dan lainnya, sehingga dengan cara pemasaran itu terkesan lebih elegan dalam merebut pangsa pasar.
“pada prinsipnya tujuan kita untuk mengubah pola pikir para pelaku usaha dari pola pembenahan kemasan dan pemasaran yang semula sederhana, agar menjadi lebih modern, sebab kalau di kemas sederhana sulit untuk mendongkrak daya beli dan pemasaran,” pungkasnya.(Adv.dwi)

Tags: