Dindik Batalkan UNBK SMA/MA

Kadindik Jatim Wahid Wahyudi

Wahid Wahyudi

Kelulusan Ditentukan Nilai Rapot dan Nilai USPBKS
Dindik Jatim, Bhirawa
Dinas Pendidikan Jatim resmi membatalkan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) jenjang SMA/MA melalui surat edaran nomor 490/1951/101.1/2020 tentang pelaksanana kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebraan Covid-19 pada satuan pendidikan.
Langkah tersebut juga menyikapi instruksi dari Kemdikbud bersama Komisi X DPR-RI untuk meniadakan UN tahun ini nagi jenjang SD, SMP dan SMA/MA. Peniadaan tersebut dipilih untuk menekan penyebaran virus corona.
Kepala Dindik Jatim, Wahid Wahyudi menuturkan peniadaan UNBK bukanlah menjadi persoalan bagi pendidikan di Jatim. Mengingat UN sendiri tidak menjadi penentu kelulusan siswa sejak tahun 2015. Kendati, UN tetap diberlakukan di tengah pandemi Covid-19, Wahid mengungkapkan jika pihaknya akan sangat siap.
“Di tengah kondisi kita saat ini (Wabah Covid-19, red) kalau Unas tetap dilanjutkan kita siap karen kita sudah berpengalaman saat UN SMK beberapa waktu lalu. Yang mana kita terapkan protokol kesehatan dengan ketat, sekolah menyediakan kran dengan air mengalir dan sabun, hand sanitizer juga menjaga jarak minimal satu meter antar peserta ujian. Jadi kalau (UN) dibatalkan tidak masalah,” kata Wahid, Rabu (25/3).
Dikatakan Wahid, meskipun UNBK bukan lagi menjadi penentu kelulusan siswa, namun hasil UN akan menjadi modal untuk pemetaan pendidikan di Jatim. Hal tersebut juga bisa digunakan untuk melihat disparitas dan kualitas di masing masing satuan pendidikan bahkan antar daerah.
“Manfaat lain adanya UN itu kan juga digunakn untuk masuk perguruan tinggi melalui jalur prestasi, masuk sekolah kedinasan, akademi polisi dan akademi militer. Dengn ditiadakan UN maka saya yakin untuk penerimaan PT akan diatur kembali sehingga tidak menggunakan nilai UN,” papar dia.
Terkait penentuan kelulusan, Wahid menjelaskan jika hal tersebut bisa menggunakan nilai rapot semester 1-5 dengan prosentase sebesar 60 persen. Dan nilai ujian satuan pendidikan ditambah praktik laboratorium sebesar 40 persen. “Sekalipun tidak ada UN di sisa semester (semseter 6) bagi kelas tiga, sekolah diperkenankan untuk melakukan penilaian tambahan untuk nilai kelulusan,” pungkas dia.
Sementara itu, Waka Humas SMN 16 Surabaya Abdul Razzaq Thahir dari informasi yang didapat penentuan kelulusan didasarkan pada nilai rapot dan USPBKS dengan pembobotan yang ditentukan. Untuk SMAN 16 sendiri bobot yang digunakan adalah 60% nilai rapot semester 1 sampai dengan 6 dan 40% nilai USPBKS.
“Untuk Penilaian Akhir Tahun (PAT) atau ulangan kenaikan kelas tahun ini akan menggunakan portofolio nilai raport dan prestasi sebelumnya, penugasan, test daring dan bentuk asesment jarak jauh. Jadi memng PAT nya ditiadakan juga tahun ini karena tidak boleh ada pertemuan banyak orang,” jabarnya.
Hal yang sama juga dikatakan Kepala SMN 15 Surabaya, Johanes Mardijono. Menurut dia jikapun UN tetap dilanjutkan pihaknya sudah matang dalam persiapan ujian tersebut. Misalnya saja pemantapan siswa kelas XII dengan menggunakan aplikasi elearning (moodle)http://elearninglibels.sman15-sby.sch.id/moodle Quipper,Quizizz, WA , email dan classroom selama hampir tiga minggu. Serta penyediaan hand sanitizer di setiap ruang laboratorium.
“Tapi kita tahu mengerti dan paham dengn situasi sekarang ini (penyebaran covid 19, red), kami mendukung kalau UN ditiadakan ini keputusan yang baik untuk memutus rantai penyebaran Covid 19,” ujarnya.
Pasalnya, lanjut dia, jika (UNBK, red) dilanjutkan siswa akan mudah melakukan kontak sosial dengan teman bahkna guru-guru pengawas dari luar sekolah sebelum dan sesudah ujian berlangsung. “Bahkan kita juga memancing siswa untuk nongkrong membicarakan banyak hal. Tidak hanya menyiapkan mapel besok yang mereka hadapi,” imbuh di.
Sementara itu terkit nilai UN yang dijadikan ukuran syarat masuk tes Sekolah Kedinasan dan beberapa PT, pihaknya berharap antara dinas pendidikan dan Mendikbud bisa cepat mengkomunikasikan dengan ditiadakannya UNBK ini. “Saya berharap ada intervensi soal ini. Karena kan masih bisa pakai Nilai Sekolah,” tandas dia. [ina]

Rate this article!
Tags: