Dindik Bojonegoro Gelar Lomba Tradisional

6-FOTO KAKI bas-terlihat sejumlah peserta lomba dengan serius kesimbangan tubuh dalam lomba olahraga tradisional yaitu egrang  dialun-alun kotaBojonegoro, Bhirawa
Ada lomba unik yang digelar oleh Bimadora Dinas Pendidikan (Dindik) Bojonegoro dan bekerjasama dengan Perwosi Kabupaten setempat untuk meriahkan peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-69,menyambut HJB dan menyongsong  pelaksanaan Haornas 9 September mendatang.
Lomba yang digelar bersifat tradisional, yakni dagongan,egrang, gobak sodor dan trumpah panjang. Ke empat lomba yang diselenggarakan di Alun-Alun Kabupaten ini pun diikuti ratusan siswa mulai tingkat SD/SMP/SLTA se- Bojonegoro dan umum hingga suasananya jadi meriah.
Kabid Pemuda dan Olahraga Dinas Pendidikan Daerah (Disdikda) Sahari kepada Bhirawa, Kamis (4/9) mengatakan kegiatan olahraga tradisional ini, sengaja digelar untuk memasyarakatkan olahraga yaitu olahraga tradisional bisa memberi serta mewarnai kegiatan HUT Kemerdekaan RI dan menyambut Hari Jadi Bojongeoro (HJB) Oktober mendatang.
“Yang terpenting adalah melalui kegiatan ini kami bisa melestarikan olahraga tradisional yang saat ini telah ditinggalkan, dan olahraga ini sudah disahkan oleh pemerintah. Ini merupakan kegiatan resmi yang dibakukan baik tingkat provinsi maupun nasional, ” papar Sahari seraya kegiatan ini merupakan rangkain HUT kemerdekaan RI dan HJB.
Selain itu, menyongsong Haornas nantinya para juara akan diseleksi lagi untuk persiapan dikirim ke tingkat I Provinsi Jatim yang dipusatkan di kota Blitar pada tanggal 6 September mendatang. “Untuk Bojonegoro nanti kirim empat kegiatan olahraga tradisional yaitu  egrang,dagongan,gobak sodor dan trumpah panjang,” tegasnya.
Dijelaskan, lanjut Sahari untuk Bojonegoro mengirim dua regu putra putri yaitu lomba egrang dan gobak sodor regu putra. Sedangkan dagongan dan trumpah panjang regu putri.
Harapan kedepan selain kita melaksanakan kegiatan memasyarakatan ini nantinya harus ada peningkatan secara prestasi. Tak hanya itu olahraga ini nantinya bisa masuk ektrakurikuler sekolah. “Olahraga ini nantinya bisa masuk ekstrakurikuler sekolah,” pungkasnya.
Untuk lomba dagongan, merupakan lomba adu dorong bambu yang diikuti oleh dua tim. Lomba ini tak jauh berbeda dengan tarik tambang, hanya saja untuk dagongan didorong dan bukannya ditarik. Aksi saling dorong ini pun berlangsung meriah.
Kemeriahan kegiatan ini, membuat perlombaan tradisional yang jarang diselenggarakan tersebut, membuat para pesertanya harus kembali belajar dan mengasah kemampuan sebelum mengikuti lomba. Khususnya untuk lomba egrang yang membutuhkan keseimbangan tubuh. [bas]

Keterangan foto: Sejumlah peserta lomba dengan serius kesimbangan tubuh dalam lomba olahraga tradisional yaitu egrang dialun-alun kota Bojonegoro meriah

Tags: