Dindik Cairkan Rp83 Miliar BPOPP SMA/SMK Swasta

Foto: ilustrasi

Baru Tersalurkan untuk 987 Lembaga
Dindik Jatim, Bhirawa
Biaya penunjang operasional penyelenggaraan pendidikan (BPOPP) tahap pertama di triwulan pertama Juli-September tahun ajaran baru 2019 akhirnya cair lebih dari Rp 83 Miliar. Namun anggaran tersebut baru untuk 987 dari sekitar 2.000 lembaga SMA/SMK swasta.
Akan tetapi biaya penunjang program pendidikan gratis berkualitas (tistas) Pemprov Jatim itu, baru bisa dinikmati 15 daerah, yakni, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Gresik, Kabupaten Jombang, Kabupaten Kediri, Kabupaten Madiun, kabupaten Nganjuk, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Sidoarjo, Kota Kediri, Kota Madiun dan Kabupaten Sampang.
Sumber dari Pokja Seketariat BPOPP, mengungkapkan jika pencairan baru bisa dilakukan untuk beberapa wilayah di Jatim. Pasalnya, mereka yang sudah menerima dana bantuan BPOPP telah memenuhi kelengkapan adminitrasi dan RKAS seperti yang ditentukan. Sementara sisanya, masih ada dilakukan revisi data administrasi.
“Kalau cabdin (cabang dinas) rampung (data-datanya) kita juga rampung. Karena pencairan (BPOPP) swasta ini memang butuh proses agak lama. Kita harus menyinkronkan data-datanya secara mendetail. Dan satu SPM (surat perintah membayar) saja bisa smpai 100 lembaga swasta. Mangkanya ini bertahap pencairannya,” ujar sumber yang namanya tidak mau dikorankan itu.
Pihaknya mengakui, proses pencairan BPOPP untuk sekolah negeri lebih mudah dibanding sekolah swasta karena data yang dibutuhkan sudah lengkap. Di samping itu juga diperkuat dengan SK plt Kepala Dinas Pendidikan Jatim, dan RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah) yang sudah siap.
“Kendala kita jika tidak detail maka sulit untuk dilkukna pencairan bagi sekolah swasta. Contohnya saja 1 SPM ada 100 lembaga. 1 lembaga saja no rekening kabur ini akan terbatasi semua. Kalau tidak clear maka tidak akan tercairkan. Ini yang menjadi problem kami,” paparnya.
Sementara itu, Ketua MKKS SMA swasta Jatim, Hadi Suliyanto mengatakan jika hingga saat ini atua hampir empat bulan ini, pihaknya belum menerima informasi terkait pencairan dana bantuan BPOPP. Padahal penguploadan berkas RKAS sudah dilakukan.
“Persyaratan sudah masuk semua. Bimbingan dari Dinas Pendidikan juga sudah. Tapi ya nggak tahu kok sampai sekarang kok belum cair. Teman-temna juga sudah menunggu,” ujar dia.
Oleh karenanya, tidak sedikit sekolah yang harus memutar otak untuk mencari dana talangan terlebih dulu. “Kita sudah sosialisasikan (BPOPP) ini. SPP nya sudah kami pasang dengan bpopp ini. Kalau kita ada tarikan SPP lagi ya nggak berani. Jadi kita tunggu aja dulu. Ya mudah-mudahan bis cair dalam bulan ini,” terang dia.
Pria yang juga menjabat sebagai Kepala SMA hang Tuah 1 Surabaya menyebut sebanyak lebih dari 1.100 lembaga swasta yang belum menerima dana bantuan BPOPP se Jatim. Untuk Surabaya sendiri, persyaratan administrasi sudah terpenuhi. “Tidak tahu ya daerah bagaiamana. Tapi kalau Surabaya memang sudah lengkap semua,” pungkasnya. [ina]

Tags: