Dindik Dorong SMK di Pamekasan Kembangkan Potensi

Kepala Dindik Jatim, Wahid Wahyudi melihat proses produksi pembuatan batik tulis yang dikerjakan para siswa SMK Al Ikhlas Pamekasan. [diana]

Pamekasan, Bhirawa
Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim mendorong Sekolah SMK di Pamekasan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki sekolahnya. Seperti potensi yang dikembangkan SMK Al Ikhlas Klampar, Pamekasan yang mendorong siswanya melestarikan Batik Khas Madura dengan mengajak mereka untuk membuat hingga memproduksi batik tulis.
Dalam kunjungannya di Kabupaten Pamekasan, Kepala Dindik Jatim, Wahid Wahyudi dibuat bangga dengan potensi dan keahlian yang dimiliki para siswa. Bahkan dalam pembuatan Batik Khas Madura ini para siswa sudah mahir dalam membuat batik tulis.
“Ini adalah SMK yang mempunyai spesifikasi yang spesifik yakni membuat batik dengan ciri khas daerahnya yakni Batik Khas Madura,” kata Wahid-sapaan akrabnya, Rabu (10/3).
Wahid mengakui, hasil karya batik buatan siswa ini tidak akan kalah bila harus bersaing dengan kain batik yang ada di pasaran. Bahkan saking bangganya, Wahid mengaku membeli dua potong batik dengan motif yang sangat bagus.
“Oleh karena itu melihat potensi sekolah ini, kami meminta kepala bidang pembinaan SMK untuk melakukan koordinasi dengan SMK Al Ikhlas, apa yang bisa disupport Dindik Jatim untuk lebih meningkatkan kualitas SMK ini,” urainya.
Lebih lanjut, Wahid menjabarkan, jika batik buatan siswa SMK Al Ikhlas Pamekasan sangat potensial untuk dikembangkan. Terlebih, peminat produk batik, bahkan Batik Khas Madura ini banyak penggemar batik yang ingin memilikinya dan sudah beredar hingga ke mancanegara.
“Bahkan wisatawan mancanegara sudah melakukan kunjungan ke sekolah untuk melihat langsung proses pembuatan batik ini,” imbunya.
Wahid berharap, dari kunjungannya di SMKN 2 Pamekasan yang mempunyai keahlian dibidang teknik dan SMKN 3 pamekasan yang mempunyai keahlian di bidang perhotelan dan chatering, serta SMK Al Ikhlas yang punya spesfifkiasi membatik untuk terus dikembangkan potensinya dengan memanfaatkan teknologi digital.
Sementara itu, Kepala SMK Al Ikhlas, Ahmadi menambahkan, dalam produksi batik tulis ini pihaknya melibatkan 300 siswa. Dengan visi misinya yang ingin melestarikan budaya batik ini, ia berharap melalui pendidikan siswa juga memahami jika batik mempunyai nilai filosofis yang tinggi. [ina.din]

Tags: