Dindik Imbau Sekolah Perhatikan POS UN

Pelaksanaan gladi bersih UNBK 2019 di SMKN 1 Surabaya.

Tindak Lanjuti Temuan Ombudsman
Dindik Jatim, Bhirawa
Memperlancara pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di jenjang SMK yang digelar mulai hari ini (25/3), Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim mengimbau sekolah memperhatikan masalah administratif yang ada dalam POS (Prosedur Operasi Standart).
Kabid Pembinaan SMK Dindik Jatim, Suhartono mengatakan, persoalan administratif seringkali dilewatkan oleh sekolah. termasuk juga aturan tata tertib (tatib) yang sudah ditentukan dalam POS UN.
Menurutnya berdasarkan temuan dari Ombudsman RI Perwakilan Jatim, ada beberapa sekolah yang tidak melaksanakan proseur operasional hingga berpotensi menyulitkan peserta UNBK. Utamanya, ujar Suhartono, adalah pemasangan denah lokasi atau tempat duduk siswa di depan kelas. Selain itu, pemberitahuan tata tertib (tatib) juga tidak terpasang di depan kelas.
“Aturan POS UN tolong dikondisikan sesuai urutan POS dan tatib juga harus diperhatikan. Bila ada kendala teknis, bisa langsung menghubungi tim helpdesk provinsi,”ungkap dia.
Suhartono juga menekankan, agar sekolah juga memperhatikan pasokan listrik. Salah satunya menyediakan gendset. Di samping itu, ia juga menghimbau agar pengawas tidak perlu memasuki ruangan karena sudah menggunakan CCTV. Sehingga, apa yang temukan dan di evaluasi Ombudsman dalam rapat koordinasi dengan Dindik Jatim agar tidak terjadi lagi.
“Kalau ada persoalan teknis atas ada kendala bisa langsung komunikasi dengan tim proktor provinsi,”imbuh dia.
Kendati tidak menjadi penentu kelulusan, Suhartono menegaskan jika pelaksanaan UNBK harus menjunjung kepribadian yang jujur. “Jujur harus prestasi juga iya. Itu harapan ke anak-anak kita. jadi mereka bisa belajar sendiri tapi juga harus menjunjung kejujuran yang utama,” papar dia.
Untuk jenjang SMK, ada 231.626 siswa yang akan mengikuti UNBK. Mereka berasal dari 1940 lembaga. Yakni 294 SMK negeri, dan 1646 SMK swasta. Dari jumlah itu, ada 1713 SMK yang akan melaksanakan UNBK secara mandiri. Selebihnya yakni 227 SMK yang akan menggabung. “Ada 82.060 siswa menggunakan KTSP sedangkan 149.566 menggunakan kurikulum 2013,”imbuh dia.
Sementara itu, kesiapan UNBK di jenjang SMK juga terlihat di SMKN 7 Surabaya. Bahkan pihak sekolah telah menekankan, kendati hasil UNBK tidak menjadi penentu, namun sangat berdampak dalam dunia kerja. Sehingga pihaknya meminta agar siswa serius dan fokus dalam mengerjakan soal UNBK.
“Ya kami sampaikan bahwa hasil UNBK masih menjadi pertimbangan dalam dunia industri. Karena perusahaan-perusahaan besar masih akan menggunakan persoalan administratife itu,”ujar Waka Kurikulum SMKN 7 Surabaya, M Ardianto.
Sedangkan dari sisi teknis persiapan, lanjut Ardianto, hal itu juga telah siap semua. Mulai dari proses sinkronisasi server hingga jaringan dan pasokan listrik. “Kita sediakan 218 unit komputer dan beberapa unit komputer cadangan untuk 654 siswa dengan tiga sesi, kita harapkan UNBK besok (hari ini) lancar,”pungkas dia. [ina]

Tags: