Dindik Janji Rotasi Guru Bakal Lanjut

Guru SD saat mengajar para siswanya.

Guru SD saat mengajar para siswanya.

Dindik Surabaya, Bhirawa
Program rotasi guru dipastikan akan terus berlangsung di Kota Surabaya ini. Meski bukan dalam skala besar, Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya memastikan hal itu akan berlanjut untuk upaya penyegaran dan pemerataan kebutuhan guru.
Kepala Dindik Surabaya Ikhsan menegaskan, setiap tahun selalu ada rotasi yang dilakukan. Meski setahun lalu jumlah guru yang dirotasi hanya dalam skala kecil. “Kita selalu melakukan rotasi tiap tahun. Tidak hanya bagi guru, guru senior dan kepala sekolah pun juga mengalaminya,” tutur Ikhsan, Minggu (5/7).
Sebelumnya, kebijakan terkait rotasi ini sempat mengundang tanya bagi guru-guru yang dirotasi pada 2012-2013 lalu.  Sebab, sejak 2013 hingga saat ini tidak ada lagi rotasi besar-besaran yang melibatkan ribuan guru seperti pada tahun tersebut. Hal ini pun dianggap sebagai wujud ketidakkonsistenan dan ketidakadilan Dindik Surabaya dalam melaksanakan suatu program. Para guru yang memprotes ini pun memperkuat diri dengan membentuk semacam organisasi bernama Persatuan Guru Rotasi Ikhsan (PGRI).
Terkait tuntutan ini, Ikhsan memastikan tidak akan berhenti melakukan rotasi guru. Sebab, penyegaran guru dianggapnya penting dengan cara memindahkannya di tempat dan suasana yang baru. Karena itu rotasi akan terus berlangsung sekaligus memenuhi kebutuhan guru di beberapa sekolah yang masih kekurangan. Selama ini, pihaknya bahkan telah melakukan rotasi hingga empat gelombang. “Bukan dua kali saja seperti yang dikira. Tapi sudah empat kali berjalan,” ungkap dia.
Dengan semakin banyaknya mata pelajaran dan aturan tentang guru. Mau tidak mau sekolah memerlukan guru profesional dan linier antara pendidikannya dengan mata pelajaran yang diampu di sekolah. “Makanya itu selain merotasi guru kita juga memantau pemenuhan jam mengajar 24 jam per minggu. Pemenuhan jam mengajar ini harus didapatkan guru karena berkaitan dengan sertifikasi,” jelasnya.
Terkait persoalan ini, anggota Dewan Pendidikan Surabaya Yuli Poernomo sepakat jika program rotasi ini terus dilaksanakan. Bahkan tidak harus menunggu usia guru mengajar selama sepuluh tahun. “Kalau alasannya penyegaran, kan tidak perlu menunggu sepuluh tahun. Kapan pun perlu penyegaran, guru bisa dirotasi. Sehingga rotasi ini bukan menjadi sesuatu yang sakral,” tutur dia.
Apalagi jika rotasi itu atas dasar kebutuhan, maka pelaksanaanya bisa dilaksanakan segera. Tidak harus mencari guru yang sudah mengajar selama sepuluh tahun.
Kendati demikian, Yuli dapat memahami situasi jelang Pilkada seperti saat ini. Sebab, jelang Pilkada ini tidak memungkinkan untuk melaksanakan rotasi. “Kan rotasi itu kebijakan wali kota. Bukan hanya dinas. Jadi harus menunggu situasi dan pertimbangan yang tepat,”katanya. [tam]

Rate this article!
Tags: