Dindik Jatim Bangun Komitmen dengan SMA/SMK Swasta

Kepala Cabdin Dindik Jatim, Sukaryantho bersama Lingga Permatasari dan sang ayah saat meninjau kondisi lingkungan rumah dan keluarganya, Jumat (5/7).

Tampung Siswa Tidak Mampu, Cegah Anak Putus Sekolah
Surabaya, Bhirawa
Daya tampung di sekolah negeri sangat terbatas untuk memberikan layanan kepada seluruh lulusan SMP/MTs sederjat. Karena itu, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Surabaya – Sidoarjo membangun komitmen bersama SMA/SMK swasta dalam rangka menampung peserta didik dari keluarga tidak mampu.
Komitmen tersebut diungkapkan Kepala Cabang Dindik Wilayah Surabaya – Sidoarjo Sukaryanto untuk mencegah hadirnya anak putus sekolah. Sebab, pihaknya banyak menerima laporan terkait siswa yang putus sekolah karena biaya pendidikan. Kendati tidak semua laporan itu benar. Karyanto ingin memastikan bahwa anak-anak dari keluarga tidak mampu tetap mendapatkan layanan pendidikan secara baik.
“Seperti Jumat (5/7) lalu saya sempat melihat kondisi keluarga siswa di daerah Balongsari Madya, Tandes Surabaya. Kondisi siswa tersebut cukup memprihatinkan dan punya semangat untuk sekolah hingga lulus SMA,” cerita Sukaryantho saat ditemui kemarin, Senin (8/7).
Melihat kondisi tersebut, Sukaryantho menegaskan biaya pendidikan yang bersangkutan akan di bantu oleh Dinas Pendidikan. Sebab, pihaknya telah mengumpulkan Kepala SMA/SMK swasta di Surabaya untuk membangun komitmen bersama terkait penerimaan siswa tidak mampu. Hasilnya, pihak sekolah swasta bersedia untuk menerima dua hingga lima siswa di setiap sekolah untuk dibebaskan dari biaya pendidikan.
Itu dilakukan agar tidak ada lagi siswa yang ada di Surabaya maupun Sidoarjo yang putus sekolah karena faktor biaya. Jika memang tidak mampu secara ekonomi, maka pihak nya akan memfasilitasi untuk bisa sekolah. “Yang penting dekat dengan rumahnya, kita survey keadaan jika memang benar tidak mampu baru kita kover dan komunikasikan dengan sekolah swasta,” ungkap dia.
Terlebih, kebijakan pemprov tahun ini untuk memberikan pendidikan gratis-berkualitas dalam program TisTa, tujuannya juga agar jangan sampai anak di Jawa Timur tidak bisa sekolah karena persoalan biaya. Oleh karena itu, dengan kesepakatan yang dibuat oleh sekolah, nantinya secara operasional siswa yang tidak mampu akan dibantu biaya operasional sekolahnya.
“Seandainya, nanti SPP nya 300, dapat subsidi dari pemprov, sisanya nanti akan kami usahakan untuk membantu biayanya, “terangnya.
Sementara itu, dikatakan salah satu siswa yang menerima bantuan pendidkan dari Dindik Jatim Lingga Permatasari jika ia sangat bersyukur dengan bantuan yang diberikan Dinas Pendidikan Jawa Timur. Mengingat ia sangat ingin sekali membahagiakan orantuanya. Ia menilai jika dengan pendidikan sangat penting bagi masa depan.
“Bersyukur sekali saya bisa melanjutkan sekolah karena bantuan Dinas Pendidikan. Apalagi cita-cita ingin menjadi seorang dokter. Jadi saya bersyukur sekali dengan adanya bantuan ini,”urainya. [ina]

Tags: