Dindik Jatim Bangun Lagi SMA Taruna di Madiun

Suli Daim

Kerjasama dengan TNI AU, Konsentrasi Pendidikan Dirgantara
Dindik Jatim, Bhirawa
Sukses dengan mendirikan SMAN Taruna Nala di Kota Malang, Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim mulai berancang-ancang menambah lagi keberadaan SMA Taruna. Berbeda dengan Taruna Nala yang didirikan atas kerjasama dengan TNI Angkatan Laut (AL), SMAN Taruna yang akan dibangun ini akan menggandeng TNI Angkatan Udara (AU).
Kepala Dindik Jatim Dr Saiful Rachman mengatakan, rencana tersebut masih dalam tahap penjajakan kerjasama dengan institusi TNI AU. Namun, izin dari Gubernur Jatim diakuinya telah dikantongi. Karena itu, pihaknya yakin proses pendiriannya tidak akan lama. Di sisi lain, bangunan sekolah dan asrama juga telah siap untuk digunakan. “Fokusnya pendidikan dirgantara. Sedang kita siapkan permohonan kerjasama dengan Kepala Staf TNI AU (KASAU) melalui surat persetujuan dari Gubernur Jatim,” terang Saiful, Senin (16/10).
Sekolah dirgantara tersebut rencananya akan dibangun di sekolah yang saat ini berdiri SMAN 3 Madiun. Di sekolah tersebut, saat ini telah dilengkapi difasilitasi asrama untuk calon peserta didik. Sehingga model pendidikan yang akan berlangsung ialah boarding school dengan pendampingan langsung TNI AU.”Selama ini asramanya tidak terpakai. Jadi nanti akan kita perbaiki lebih dulu,” ungkap Saiful.
Mantan Kepala Badan Diklat Jatim itu menuturkan, target pendirian SMAN Taruna Dirgantara bisa dimulai pada tahun ajaran baru mendatang. Daya tampung awal diperkirakan sama seperti SMAN Taruna Nala yakni 180 kursi. “Akan kita buat persis dengan SMAN Taruna Nala. Metode pendidikan dan semuanya akan mirip di sana,” ungkap Saiful.
Dikonfirmasi terpisah, Anggota Komisi E DPRD Jatim Suli Daim mengatakan, pihaknya hingga kini belum mendengar rencana pendirian sekolah tersebut dari Dindik Jatim. Hal ini diakuinya cukup disayangkan. Sebab, banyak fokus yang sedang dirancang Dindik Jatim untuk 2018 mendatang. “Semestinya ini dibicarakan dulu, dipersiapkan kajiannya dengan matang. Seperti SMAN Taruna Nala dulu perencanaannya kan juga dibicarakan dengan baik,” ungkap Suli Daim.
Suli mengaku, dengan nilai anggaran pendidikan sekitar Rp 4 triliun di 2018 mendatang, Dindik Jatim harus memiliki skala prioritas yang tepat. Pihaknya pun menegaskan prioritas yang harus didulukan adalah untuk kesejahteraan Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) SMA/SMK di Jatim.
“Lihat saja bagaimana dengan wacana SMA double track itu. Bagaimana kelanjutannya sampai sekarang, bagaimana kajian dan implementasinya nanti, semua belum dijelaskan,” ungkap Suli. Pada saat rapat pembahasan perubahan anggaran, lanjut dia, SMA double track katanya masih wacana. “Fokus kita itu nanti peningkatan SMA/SMK. Apa bedanya SMA/SMK itu setelah dikelola kabupaten/kota kemudian dikelola provinsi,” pungkas Suli. [tam]

Tags: