Dindik Jatim Belum Terima LPJ Bansos Kurikulum 2013

Bansos Kurikulum 2013 (1)Pemprov Jatim, Bhirawa
Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) bantuan sosial (Bansos) untuk pendampingan kurikulum 2013 tak kunjung diterima Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim . Dari   2.815 gugus sekolah dasar yang menerima Bansos kurikulum 2013, hingga menjelang akhir tahun anggaran 2014 ini, tak satupun menyodorkan LPJ tersebut.
Dindik Jatim pun mengimbau agar gugus SD LPj segera diserahkan sesuai Bansos yang diterima, yaitu Rp6 juta per gugus. Tak hanya itu, Dindik Jatim juga akan menerjunkan 1.700 petugas untuk melakukan monitoring dan evaluasi (monev).
Kabid TK, SD, dan Pendidikan Khusus Dindik  Jatim Nuryanto mengatakan, 1.700 petugas ini diambilkan dari pengawas sekolah dasar yang ada di kabupaten/kota. “Mereka akan melihat bagaimana keterlaksanaan kurikulum 2013 itu di masing-masing sekolah yang telah mendapatkan bansos  ini,”kata Nuryanto, Senin (17/11).
Sebelum diterjunkan ke sekolah, 1.700 pengawas ini lebih dulu akan mendapatkan bimbingan teknis (bimtek). Mereka dibagi dalam 14 angkatan yang pelaksanaannya dibuat bergelombang. Di Bimtek ini mereka diberikan materi tentang manajemen sekolah, pengembangan kegiatan belajar mengajar serta pengembangan kurikulum 2013. Dari bimtek ini diharapkan ketika proses monev mereka jeli melihat kondisi masing-masing sekolah.
Dengan diterjunkannya 1.700 pengawas ini bisa dipastikan dana Rp 6 juta yang diberikan per gugus benar-benar digunakan untuk pelaksanaan kurikulum 2014. Dan masing-masing gugus bisa segera membuat LPj.
“Gugus harus bisa mempertanggungjawabkan dananya. Laporannya harus dikirim ke sini baik online maupun offline,”tegasnya.
Diakui Nuryanto, keterlibatan gugus dalam sosialisasi kurikulum 2013 ini sangat dibutuhkan karena jumlah SD  yang mencapai ribuan di jatim tidak mungkin harus sosialisasi satu per satu.Masing-masing gugus, memiliki tugas untuk mengimbaskan pelatihan kurikulum 2013 ke lima sampai delapan sekolah imbas. Sebenarnya jumlah di jatim ada 3.036 gugus, tetapi yang menadpatkan bansos hanya  2.815 gugus.
Sementara itu, menyambut semester kedua, sekolah-sekolah di Surabaya sudah melakukan kontrak pengadaan buku dengan penerbit tunjukan KementerianKebudayaan, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Kabid Pendidikan Menengah dan Kejuruan Dindik Surabaya berharap distribusi buku semester dua lebih lancar dibandingkan semester pertama lalu. “Semoga minggu ketiga Desember 2014  buku-buku sudah sampai di semua sekolah sehingga tidak kelabakan ketika proses belajar dimulai,”harapnya. [tam]

Tags: