Dindik Jatim Branding SLB untuk Tampilkan Prestasinya

Kabid Pembinaan PKPLK berswafoto dengan pemain angklung siswa SLB Gedangan Sidoarjo. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Prestasi para siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) tidak diragukan lagi, sudah bisa mencapai tingkat lokal manupun nasional. Namun hingga kini masih belum bisa mengangkat nama besar SLB. Masih mentok pada Keterampilan dan Tata Boga saja dan pemasarannya juga kurang berkembang. Sehingga butuh dorongan, motivasi dan kerjasama agar bisa lebih baik lagi.
Menurut Kepala MKKS PK (Musyarawah Kerja Kepala Sekolah Pendidikan Khusus) Sidoarjo, Rini Istiadi SPd dalam Workshop Peningkatan Kompentensi Kepala Sekolah dan Guru Pendidikan Khusus, pada Rabu (4/11) di UPT SLB Negeri Gedangan Sidoarjo.
Hadir dalam workshop ini, Kepala Bidang Pembinaan PKPLK (Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus), Dr Suhartono MPd dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jatim Wilayah Sidoarjo – Surabaya, Drs Lutfi Isa Ansori MM juga para pengawas serta para guru terkait lainnya.
Menurut Rini, di Sidoarjo terdapat 29 lembaga SLB, terdiri dari dua negeri dan 27 swasta dan sebanyak 1.685 siswa dengan berbagai ketunaan atau kekurangan. Prestasi mereka cukup membanggakan, bahkan sudah banyak yang mencapai tingkat nasional. Namun masih membutuhkan dorongan dan bantuan agar bisa mencapai prestasi yang lebih baik lagi.
Dalam arahannya, Isa Ansori mengatakan, inovasi – inovasi di SLB itu sangat luar biasa, bahkan mengalahkan siswa SMA/SMK, inovasi pembelajaran ada, inovasi metode pelatihan juga ada. Selama ini tidak kelihatan. Maka dibuatkan panggung kesetaraan, sejajar sepanggung, agar SMA/SMK/PKPLK ini bisa setara.
“Maka kami berniat membuatkan panggung kesetaraan, sejajar sepanggung, agar SMA/SMK/PKPLK ini bisa setara. Karena semua sekolah itu mempunyai potensi, tinggal potensi itu ditampakkan atau tidak, digali atau tidak. Kedapan saya akan menggelar pameran karya inovasi siswa SLB. Agar mereka tahu kalau inovasinya lebih bagus,” kata Isa Ansori.
Isa Ansori juga mendorong para guru bila mempunyai murid yang bagus kalau tidak dimunculkan tidak akan kelihatan, kalau tidak dibranding yang juga tidak terlihat potensinya. Bahkan kalau Dinas Pendidikan tidak ada biaya, akan dibiayai sendiri dengan uang pribadi. Itu menjadi tugas bersama, karena bagian dari kompetensi kepala sekolah, juga bagian dari kompetensi guru.
Sementara itu, Kabid Pembinaan PKPLK Dindik, Jatim Suhartono juga menegaskan, dalam pengelolaannya harus ada perubahan, diantaranya merubah mindset, yaitu mindset kepala sekolah, guru dan pengawas semua harus menuju kearah peningkatan kompetensinya masing – masing dan membuat inovasi yang baik. Dalam proses pembelajaran jangan merasa dikasihani, tetapi harus berprestasi.
“Kedepannya, kami ada program vokasi istimewa, yakni menjawab siswa SLB itu fokus kearah keterampilan. Sehingga lulusan siswa SLB betul – betul mandiri tanpa diskriminasi, bisa meningkatkan keterampilan dan kemampuannya di masyarakat. Selain itu juga bisa kerjasama dengan SMK, yang terpenting harus merubah mindset bahwa siswa SLB itu bisa berprestasi,” tandas Suhartono. [ach]

Tags: