Dindik Jatim Minta Sekolah Fokus Model Soal HOTS

400 Unit Komputer Siap Didistribusikan untuk UNBK
Dindik Jatim, Bhirawa
Mendapat peringkat terendah pada hasil Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di tingkat nasional, Dinas Pendidikan Jatim minta sekolah di seluruh jenjang SMA/SMK negeri dan swasta serta dan MA untuk fokus penyelesaian model soal HOTS (Higher Order Thinking Skills) hingga tuntas. Demikian ditegaskan Kepala Dindik Jatim, Dr Saiful Rachman. Pihaknya mengatakan sebab posisi Jatim mendapat peringkat terendah pada UNBK tahun lalu, salah satunya adalah rendahnya pemahaman siswa terhadap soal-soal HOTS.
“Kita menyadari salah satu faktor kenapa hasil UNBK kita terendah di tingkat nasional karena siswa kesulitan mengerjakan soal-soal HOTS. Sekolah belum menyiapkan dengan matang pembahasan soal-soal ini,” ungkap Saiful.
Hal tersebut dikatakan Saiful juga salah satu hasil evaluasi dari pelaksanaan UNBK tahun 2017. Ia menjelaskan jika tahap evaluasi tidak hanya difokuskan pada hal-hal teknik seperti penerapan CCTV. Melainkan juga menyiapkan mental dan pemahaman siswa terhadap soal-soal UNBK.
“Secara totalitas peserta juga dipersiapkan untuk menghadapi soal-soal apapun. Sekolahharus menjalankan berbagai latihan untuk soal-soal HOTS. Sekolah harus melatih para siswa kesana dan mengurangi beban anak-anak dengan materi yang tidak terkait dengan UNBK. Oleh karena itu, tahun ini kita fokuskan semua sekolah untuk mengupas soal-soal HOTS hingga siswa paham,” kata dia.
Sementara itu salah satu langkah Dindik Jatim agar seluruh sekolah mampu menyelesaikan model HOTS, termasuk sekolah terpencil dan pinggiran adalah menggunakan pola SMA Jaringan. Dengan begitu, sekolah yang merasakan kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal HOTS bisa belajar dari sekolah unggulan yang menjadi induk dari SMA Jaringan.
“Jadi dengan adanya program SMA Jaringan ini dimaksudkan agar semua sekolah saling mengisi. Sekolah dipinggiran juga bisa ngimbangi. Sehingga kualitasnya juga bisa bersaing dengan SMA-SMA lainnya,” kata dia.
Kendati UNBK bukan menjadi penentu kelulusan siswa namun hal tersebut perlu dilakukan untuk meningkatkan kompetensi siswa di bidang akademis. pemadaman atau kendala yang bersifat teknis,” ujarnya.
Kepala Dispendik Jatim Saiful Rachman juga mengajak sekolah untuk mempersiapkan diri. Secara umum, sekolah sudah siap secara teknis untuk pelaksanaan UNBK. Untuk mendukung kelancaran UNBK, tahun ini, pemerintah juga sudah memberikan bantuan 400 unit komputer. “Sudah jalan semua. Bantuan-bantuan itu bagi mereka yang kurang saja,” katanya.
Kesiapan teknis juga dilakukan dengan pengadaan 400 unit komputer tambahan yang tersebar merata diseluruh SMA/SMK negeri dan swasta di Jawa Timur. Tidak hanya untuk UNBK, melainkan juga sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar. Diakui Saiful, seluruh sekolah di Jawa Timur sudah mampu mengikuti UNBK. Termasuk sekolah-sekolah yang terletak dipinggiran dan terpencil.
“Rata-rata mereka sudah semua. Tapi kalau ada yang dibantu oleh pemerintah otomatis lebih banyak kapasitasnya. Jadi mengurangi yang biasanya dua gelombang jadi satu gelombang. Jadi tidak ada lagi sekolah UN dengan paper. Karena tambahan unit komputer ini sudah kita distribusikan secara merata,” kata dia.
Disinggung terkait sekolah yang bergabung di tempat lain untuk mengikuti UNBK di tahun sebelumnha, mantan Kepala Badan Diklat Jatim ini menyebut jika hal itu dilatari karena status akreditasi sekolah. Bukan pada kesiapan mengikuti UNBK.
“Nah itu kan karena status akreditas yang minta mereka untuk gabung. Tapi kalau akreditasinya bisa untuk mengikuti UNBK mandiri ya tidak perlu gabung disekolab lain. Bukan semata-mata karena komputernya. Tapi, jika memang ada tidak masalah. Karena untuknsekolah baru dan sekolah swasta dengan jumlah siswa tidak banyak memungkinkan mereka untuk bergabung,” papar Saiful.
Sementara itu Ketua Dewan Pendidikan Jatim Prof Akh Muzakki menilai, kesiapan Jatim dalam penyelenggaraan UNBK tahun ini lebih maju dari tahun sebelumnya. Persiapan yang dilakukan sudah mapan. “Dipersiapkan sejak jauh-jauh hari,” kata dia.
Salah satunya yang terpenting adalah sumber listrik dan jaringan internet selama UNBK berlangsung. Pada tahun-tahun sebelumnya, Dinas Pendidikan (Dispendik) Jatim sudah bekerja sama dengan PLN dan Telkom. Koneksi internet ke daerah juga semakin lebih baik. Termasuk menjangkau ke wilayah kepulauan. “Tahun ini, harapannya juga tidak ada pemadaman atau kendala yang bersifat teknis,” ujarnya. [ina]

Tags: