Dindik Jatim Minta Siswa SMK Manfaatkan Job Matching

Sekretaris Dindik Jatim,. Ramlianto saat membuka program Job Matching di SMK YPM 8 Sidoarjo. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Dinas Pendidikan Jawa Timur berharap kepada para siswa SMK dan alumninya untuk memanfaatkan Program Job Matching di sekolah. Karena program ini sangat bagus sebagai jembatan untuk mencari kerja, mengukur kemampuan masuk Iduka (Industri, Dunia Idustri Dunia Kerja) bagi siswa yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi.
Harapan ini disampaikan Sekretaris Dindik Jatim, Ramlianto ST MP, usai membuka Program Job Matching yang dilaksanakan SMK YPM 8 Sidoarjo, Senin (21/6) kemarin, yang bekerjasama dengan 25 industri, serta membutuhkan ribuan lapangan pekerjaan.
Menurut Ramliyanto, Program Job Matching merupakan ending dari sebuah proses pembelajaran di sekolah vokasi. Para alumnus SMK membuktikan kompetensinya mampu atau cocok dengan Dunia Industri, Dunia Kerja (DUDI) secara langsung. Sehingga program ini juga membuktikan bahwa Pendidikan SMK sesuai dengan kebutuhan DUDI.
“Program – program seperti ini sangat bermanfaat sekali. Tidak hanya bagi para pencari kerja, tetapi juga bagi sekolah, juga bagi kami di Dinas Pendidikan sekaligus mengevaluasi, apakah lulusan – lulusan SMK ini kompetensinya sudah matching dengan kebutuhan Iduka,” jelas Ramlianto yang didampingi Kepala SMK YPM 8 Sidoarjo, Dr Kisyanto SM SE MM.
Ramlianto menjelaskan, sebenarnya di setiap SMK sudah adanya Lembaga BKK (Bursa Kerja Khusus), tetapi ada sebagian sekolah yang melakukan efisiensi, mereka lebih memilih untuk bergabung. Kebetulan di SMK YPM 8 Sidoarjo ini sangat aktif menyelenggarakan bursa kerja, sehingga lulusan dari sekolah lain bisa bergabung.
Sementara itu, Kepala SMK YPM 8 Sidoarjo, Dr Kisyanto SM SE MM mengatakan, dalam dua tahun terakhir ini kualitas mental siswa itu di bawah standart, karena masa pandemi ini kami tidak bisa langsung ngedriil mental mereka. ”Karena untuk karakter soft skill dan lainnya itu butuh langsung. Butuh pembelajaran, butuh percontohan dan yang lainnya, sehingga tidak bisa dilakukan dengan cara Daring,” katanya.
Maka mulai hari Senin para siswa sudah dilatih lapangan secara bertahap, dua kelas, dua kelas karena kondisinya masih pandemi. Dalam dua tahun pembelajaran Daring ini, bukan hanya karakter, tetapi fisiknya siswa juga menjadi keluhan pihak industri. Kita tetap berupaya semaksimal mungkin, juga tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat.
“Dalam Job Matching kali ini kami sudah bekerjasama dengan 24 industri, untuk pelaksanannya kami lakukan satu per satu biar tidak terjadi kerumunan. Khusus untuk hari ini kami laksanakan dengan 10 industri. Hari ini memang pelaksanaan terakhir, dan pesertanya pun juga dari berbagai lulusan SMK Sidoarjo dan sekitarnhya,” tandas Sekretaris MKKS SMK Swasta Jawa Timur ini. [ach]

Tags: