Dindik Jatim Segera Bayar Buku K-13 Semester Dua

12-HLDindik Surabaya, Bhirawa
Ramai terkait penghentian Kurikulum 2013 (K-13) tidak berpengaruh terhadap proses pendistribusian dan pembayaran buku oleh daerah ke penerbit. Bahkan Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya tengah bersiap-siap untuk membayar buku K-13 yang kini sebagian sudah dikirim ke sekolah.
Sebelum membayar buku-buku yang hanya akan disimpan di perpustakaan itu, Dindik Surabaya memanggil seluruh kepala sekolah untuk kroscek distribusi buku oleh penerbit. Seperti diungkapkan Kepala Sekolah SDN Bulak Rukem Rudy Sugeng, semua buku yang dipesan sekolahnya sudah sampai pada Minggu (28/12) malam. Buku yang dipesan untuk kelas  I, II, IV, dan V itu di drop oleh penerbit di kantor kecamatan Semampir.  “Jadi sekolah itnggal mengambil bukunya di kecamatan, alhamdulillah lengkap semua dan tidak ada buku yang cacat,” tutur dia saat ditemui di kantor Dindik Surabaya, Senin (29/12).
Rudy mengapresiasi distribusi buku semester dua tahun ajaran 2014/2015 tidak carut-marut seperti semester sebelumnya. Sebab, pada semsetr satu pendistribusian buku  sangat lambat. Bahkan satu bulan semester pertama berjalan, buku belum ada di sekolah. “Sekarang distribusinya sudah baik. Sebelum semester kedua dimulai sudah datang semua bukunya,” tutur dia.
Hal senada juga disampaikan oleh Sujak, Kepala Sekolah SDN Mulyorejo 1, mengatakanbukunya yang sampai di sekolah pun sudah lengkap. Dirinya juga menyatakan, dengan adanya kelengkapan buku ini maka akan semakin mendukung pelaksanaan impelemntasi K13. “Saya sangat mendukung untuk K13 ini terus dilanjutkan. Terutama karena guru sudah siap, dan buku sudah datang, insyaallah tidak akan ada kendala lagi,” imbuhnya.
Dalam laporan hasil penerimaan buku ini, dikatakan Sujak mekanismenya memang beda dengan tahun lalu. Sekolah sama sekali tidak berurusan langsung terkait pembiayaan ke penerbit. “Semua ditangani langsung oleh Dindik. Kami hanya melaporkan data buku untuk dilaporkan sejak tadi pagi,” tuturnya.
Sementara itu, Kasie Sarpras Pendidikan Dasar Dindik Surabaya Achmad Zamroni menyatakan, semua sekolah sengaja dikumpulkan untuk melaporkan buku K13 yang sudah mereka terima. Ini kaitannya dengan persiapan pembayaran oleh Dindik Surabaya menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK). Dana yang dikucurkan untuk membayar buku-buku tersebut mencapai Rp13,6 miliar.  “Jumlah itu masih bisa berkurang. Karena masih ada selisih antara buku yang dikirim dengan jumlah yang dipesan. Karena itu sekarang kita kroscek dengan kepala sekolah,” terang Zamroni.
Zamroni menegaskan, pembayaran buku K-13 ini tidak ada hubungannya dengan penghentian K-13 dan kembali ke Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006. Sehingga, buku yang sudah dipesan tetap harus dibayar penuh sesuai kontrak dan buku yang dikirim ke sekolah. “Bagi sekolah yang menggunakan KTSP, buku-buku ini harus disimpan di perpustakaan untuk dimanfaatkan di kemudian hari,” pungkas dia. [tam]

Keterangan Foto : Teks : Sejumlah sekolah melaporkan distribusi buku ke Kantor Dindik Surabaya, Senin (29/12). [adit hananta utama/bhirawa]

Tags: