Dindik Jawa Timur Segera Evaluasi UNBK

Gus Ipul didampingi Ka Dindik Jatim, Ka Cabdinwilkab Sidoarjo saat Sidak SMAN 2 Sidoarjo.

Sidoarjo, Bhirawa
Dengan berakhirnya UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) 2016/2017 untuk tingkat SMK/SMA dan MA. Dindik Jatim segera melakukan evaluasi terkait adanya  beberapa kekurangan. Diantaranya masih adanya sekolah yang digabung/nunut di sekolah yang lain.
”Mengapa evaluasi harus segera dilakukan, karena Dindik Jatim berharap sekali di tahun 2018 mendatang, sekolah-sekolah di Jatim seluruhnya harus siap UNBK,” Itulah penegasan Wakil Gubernur Jatim, Drs Syaifullah Yusuf saat mengunjungi UNBK hari terakhir di SMAN 2 Sidoarjo dan SMA PGRI 1 Sidoarjo, Kamis (13/4).
Didampingi Kepala Dindik Jatim, DR Syaiful Rachman, Ka Cabdinwilkab Sidoarjo Endang Widiastuti, Gus Ipul sapaan akrabnya menegaskan, kalau pihaknya akan segera melakukan evaluasi. Kita akan menyusun langkah-langkah UNBK 2018 yang lebih baik lagi. ”Tahun ini juga wajib disyukuri, walaupun penerapan UNBK di Jatim baru pertama kali, namun tak ada kendala, tidak ada masalah yang berarti. Makanya 2018 nanti harus lebih baik lagi,” tegasnya.
Menurutnya, lebih baik berarti nantinya semua sekolah-sekolah itu harus melakukan UNBK di tempatnya masing-masing. Tidak ada yang digabung atau tidak ada yang menumpang di sekolah lain seperti sekarang ini. ”Harapan saya, di tahun 2018 sekolah-sekolah harus melakukan UNBK secara mandiri, termasuk sarana dan prasarananya sekalian,” harap Gus Ipul.
Kepala Dindik Jatim, Syaiful Rachman menambahkan, kalau jumlah lembaga sekolah yang mengikuti UNBK di Jatim sekitar 3.250 lembaga. Dari jumlah itu, lembaga pendidikan yang masih menumpang saat mengadakan UNBK sekitar 30%-nya. Oleh karena itu pihaknya sambil berjalan akan berbenah terus dan akan melakukan evaluasi terus hingga harapan semua di UNBK mandiri di 2018 bisa terlaksana. ”Harapan kita tahun 2018 semua sekolah SMK/SMA/MA harus sudah mandiri, tanpa harus menumpang di sekolah yang lain,”  harapnya. [ach]

Tags: