Dindik Kabupaten Blitar Imbau Sekolah Terapkan Kurikulum 2013

7-FOTO B ADV 25-Drs. Totok SubihandonoKabupaten Blitar, Bhirawa
Diterapkannya Kurikulum 2013 atau biasa disebut K-13 pada tahun ini di beberapa sekolah sebagai pilot project, Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar berharap semua sekolah di Kabupaten Blitar bisa menerapkan K-13 mulai tahun ajaran depan.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar, Drs. Totok Subihandono. Kurikulum 2013 merupakan suatu kurikulum yang dibentuk untuk mempersiapkan lahirnya generasi emas bangsa Indonesia, dengan sistem ini  siswa lebih aktif dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). “Dengan Kurikulum 2013 ini, berbeda dengan kurikulum sebelumnya yang diharapkan akan memberikan hasil yang lebih baik lagi kepada para pelajar karena akan lebih kreatif dan inofatif,” kata Drs. Totok Subihandono.
Lanjut Drs. Totok Subihandono, untuk meningkatkan kompetensi Guru dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 ini, pihaknya juga telah melaksanakan berbagai kegiatan seperti Pelatihan, Seminar, Workshop dan berbagai kegiatan kepada para pendidik di Kabupaten Blitar.
Sebab tanpa ada sosialisasi serta tindakan teknis dengan kegiatan tersebut, pelaksanaan Kurikulum 2013 di Kabupaten Blitar tidak bisa berjalan dengan cepat dan dilaksanakan seluruh sekolah se-Kabupaten Blitar. “Untuk mencapai terlaksanannya Kurikulum 2013 ini di Kabupaten Blitar, membutuhkan kerjasama semua pihak, mulai pihak sekolah, guru, yayasan atau lembaga pendidikan swasta serta para stakeholder pendidikan,” ujarnya.
Sedangkan secara teknis, isi dari Kurikulum 2013, dikatakan Drs. Totok Subihandono, ada tiga Aspek, yakni pertama Pengetahuan, dimana dalam kurikulum 2013 sama seperti kurikulum-kurikulum sebelumnya, yaitu penekanan pada tingkat pemahaman siswa dalam pelajaran. Nilai dari aspek pengetahuan bisa didapat dari Ulangan Harian, Ujian Tengah/Akhir Semester, dan Ujian Kenaikan Kelas. “Pada kurikulum 2013, Pengetahuan bukan aspek utama seperti pada kurikulum-kurikulum sebelumnya,” jelasnya.
Kedua keterampilan, dimana keterampilan merupakan aspek baru dalam kurikulum di Indonesia. Bahkan melalui keterampilan ini merupakan penekanan pada skill atau kemampuan, seperti kemampuan untuk mengemukakan pendapat, berdiksusi/bermusyawarah, membuat laporan, serta berpresentasi. “Untuk aspek aeterampilan merupakan salah satu aspek penting karena hanya dengan pengetahuan, siswa tidak dapat menyalurkan pengetahuan tersebut sehingga hanya menjadi teori semata,” terangnya.
Dan aspek ketiga adalah Sikap, yakni  merupakan aspek yang agak sulit untuk dinilai, karena sikap meliputi sopan santun, adab dalam belajar, absensi, sosial, dan Agama. Sehingga siperlukan kerja sama yang baik antara orang tua, guru mata pelajaran, wali kelas dan guru BK agar penilaian aspek ini lebih optimal. “Agar penilaian sikap dapat diterapkan setiap tatap muka, guru harus menyiapkan lembar pengamatan penilaian sikap,” imbuhnya. [htn]

Keterangan Foto : Drs. Totok Subihandono. [Hartono/Bhirawa]

Tags: