Dindik Minta Gedung SD Digunakan untuk Ruang Isolasi

Kadindik Jatim Wahid Wahyudi

Upaya Pemprov Minimalisir Penyebaran Covid-19 Saat Arus Mudik
Dindik Jatim, Bhirawa
Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim meminta pemanfaatan gedung SD di setiap kab/kota untuk dijadikan tempat siaga ruang isolasi untuk pasien Covid-19. Hal ini sebagai bentuk kewaspadaan Pemprov Jatim dalam memantau arus mudik yang berdatangan di Jatim. Selain itu, pemprov juga meminta agar Kepala Daerah melakukan pengecekan bagi setiap pemudik yang datang di wilayahnya.
Kepala Dindik Jatim, Wahid Wahyudi menuturkan pihaknya telah meminta Dindik kota dan kabupaten untuk menyiapkan gedung-gedung SD sebagai tempat karantina sementara bagi para pemudik yang pulang ke kampung halaman. Upaya tersebut, dikatakannya sebagai langkah Pemprov Jatim meminimalisir penyebaran virus Covid-19, yang hingga Jumat (3/4) kemarin, jumlah terinfeksi virus terus meningkat.
“Untuk mengantisipasi pemudik, ibu Gubernur Khofifah berkoordinasi dengan Bupati/Wali Kota, dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota agar mempersiapkan gedung-gedung SD untuk menampung atau tempat karantina bagi masyarakat yang datang dari luar daerah, khususnya sejak 14 hari kedatangan,” ujarnya, Sabtu (4/4).
Wahid menambahkan, pemakaian SD sebagai tempat karantina merupakan pilihan terakhir setelah mensiagakan berbagai fasilitas Yang ada di kota Dan kabupaten. Namun, tidak semua ruangan di gedung sekolah digunakan. Akan tetapi, dipilih ruangan yang sesuai dengan kondisi gedung dan fasilitas yang ada.
“Minimal ada karpet untuk istirahat. Protokol kesehatan juga harus diterapkan. Satu ruangan maksimal 20 orang,”lanjutnya.
Pihaknya mengaku belum mengetahui pasti sampai kapan protokol karantina bagi pemudik ini diberlakukan. Ia hanya dapat menduga, bahwa proses karantina akan berlangsung hingga angka penyebaran Covid-19 di Jatim menurun.
“Termasuk proses belajar di rumah juga masih melihat perkembangan kasus Covid-19 ini, “pungkasnya.
Sementara itu Kepala Bidang SD Dindik Kota Surabaya, M Aris Hilmi mengungkapkan belum menerima edaran ataupun pemberitahuan dari Dindik Jatim terkait kesiagaan ruangan di SD untuk karantina pemudik.
“Belum dengar saya, kalau memang ada nanti kami keputusannya kepala dinas, Dan juga harus koordinasi dengan Dinas Kesehatan juga,” urainya.
Lebih lanjut, sejauh ini kegiatan di SD masih berjalan. Pasalnya setiap SD menerapkan kebijakan piket bagi guru dan tenaga kependidikan sekolah yang bertugas.
“Jadi tetap ada orangnya di SD itu, jumlahnya berbeda tiap sekolah,” pungkasnya. [ina]

Tags: