Dindik Mulai Siapkan Calon Kasek Baru

Kabid Tenaga Pendidik dan Kependidikan Dindik Surabaya Yusuf Masruch memberi sosialisasi terkait seleksi calon kepala sekolah SD dan SMP. [adit hananta utama/bhiawa]

Kabid Tenaga Pendidik dan Kependidikan Dindik Surabaya Yusuf Masruch memberi sosialisasi terkait seleksi calon kepala sekolah SD dan SMP. [adit hananta utama/bhiawa]

Dindik Surabaya, Bhirawa
Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya mulai mempersiapkan diri menghadapi gelombang pensiun kepala sekolah hingga dua tahun ke depan. Hingga 2017 mendatang, sedikitnya akan ada 21 kepala sekolah SD dan SMP yang akan memasuki masa pensiun.
Kepala Dindik Surabaya Ikhsan menerangkan, tahun ini seleksi kepala sekolah diselenggarakan untuk mengisi kekosongan posisi kepala SD dan SMP sampai tahun 2017 mendatang. “Kalau jenjang SMA/SMK, masih banyak stok dan mencukupi,” ungkap Alumnus Unair tersebut di sela sosialisasi seleksi kepala sekolah, Selasa  (6/5). Seleksi kepala sekolah itu akan dimulai dengan tahap pendaftaran sejak 9 – 16 April. Semua proses seleksi dilakukan secara online.
Kabid Ketenagaan Dindik Surabaya Yusuf Masruh melanjutkan, ada 93 kuota yang disediakan dalam seleksi kepala sekolah tahun ini. Jumlah tersebut, lanjutnya, sudah disesuaikan dengan kebutuhan sekolah di Surabaya sampai tahun 2017. “Sudah kami hitung berdasarkan data kepala sekolah,” ungkap Yusuf.
Setelah melakukan pendaftaran, calon kepala sekolah akan mengikuti ujian yang berlangsung sebanyak dua tahap. Peserta akan mengikuti ujian kompetensi yang berlangsung secara online selama enam hari, pada 23-28 April mendatang. Selanjutnya, ada beberapa tahapan yang perlu diikuti oleh peserta sampai akhir. Antara lain, psikotes, forum group discussion (FGD), dan Fit and Proper Test oleh tim badan kepegawaian daerah (BKD) pemerintah kota Surabaya.
Menurutnya, seleksi kepala sekolah diadakan secara ketat. Ada beberapa kriteria penilaian yang diunggulkan dalam pemilihan kepala sekolah baru ini. Antara lain, kemampuan manajerial, visi misi, pola pikir, kemampuan analisis, sistematis, dan keruntutan berpikir.
Yusuf mengakui, peminat dalam seleksi kepala sekolah selalu membludak setiap tahunnya. “Sudah lebih-lebih dari kuota yang kami tenatukan,” katanya. Tingkat keketatan dalam seleksi kepala sekolah dapat mencapai 1: 20. Artinya, satu peserta harus mampu mengalahkan minimal 20 kandidat lainnya untuk terpilih menjadi kepala sekolah baru. Dia melanjutkan semakin banyak pendaftar, maka semakin berkualitas pula kepala sekolah yang dihasilkan.
Sebelum melakukan pendaftaran, ada beberapa persyaratan yang harus diperhatikan oleh calon peserta. Yusuf menyebutkan peserta harus memiliki kualifikasi pendidikan minimal S1, golongan kerja 3d, sehat jasmani dan rohani. Selain itu, lanjutnya, calon peserta harus berusia maksimal 54 tahun pada 1 Desember 2016.
Yusuf menerangkan kepala sekolah baru nantinya tidak langsung menempati posisi kosong di sekolah. “Masuk pensiun sudah terhitung sejumlah 21 orang sampai 2017,” katanya. Sisanya, kepala sekolah terpilih akan masuk dalam daftar waiting list. Harapannya, daftar waiting list digunakan untuk mengisi kekosongan posisi kepala sekolah yang secara tiba-tiba. “Buat cadangan. Misalnya, ada yang meninggal dunia. Jadi sudah dapat terisi langsung,” ungkap Yusuf.
Selama menunggu waktu dalam waiting list, calon kepala sekolah tetap dapat melaksanakan tugas sehari- hari sebagai tenaga pendidik. “Kapanpun dibutuhkan, akan selalu siap dengan kompetensi unggulan,” tambah Yusuf. Namun, batas waktu waiting list akan hangus selama dua tahun. [tam]

Rate this article!
Tags: