Dindik Sambut Baik Program Kemdikbud Kerjasama dengan Telkomsel

Kepala Dindik Jatim, Wahid Wahyudi saat di ruang kerja.

Kebutuhan Kuota Internet Tinggi
Dindik Jatim, Bhirawa
Dinas Pendidikan Jawa Timur menyambut baik program pemberian kuota internet bagi peserta didik yang disiapkan Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemdikbud) bekerja sama dengan Telkomsel . Rencananya, Kemdikbud akan menyediakan kuota untuk siswa sebesar 35 GB dan guru menerima 42 GB.
Menurut Kepala Dindik Jatim, Wahid Wahyudi, Kemdikbud memberikan dukungan terhadap kuota internet bagi peserta didik selama masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Dari dindik Jatim, diminta untuk melengkapi Data Pokok Peserta Didik (Dapodik) dengan memasukkan nomor telefon siswa.
“Dan sekarang dalam proses. Paling lambat tanggal 11 September untuk SMA dan 12 September untuk SMK. Tapi kami belum tahu besarannya berapa. Kami masih diminta untuk update Dapodik saja,” ungkap Wahid, Rabu (2/8).
Meskipun demikian, Wahid menuturkan, jika program yang diberikan Kemdikbud dengan program kerjasama yang dilakukan pihaknya bersama Telkomsel akan saling bersinergi. Mengingat kebutuhan kuota internet bagi siswa dan guru cukup tinggi.
“Saya rasa tidak (bertabrakan) karena (kuota yang diberikan sebesar) 21 gigabyte tergantung kita mau pakai apa. Kalau video jelas butuh banyak kapasitas. Maka guru harus menyesuaikan ketersediaan kuota yang ada,” urai dia.
Wahid mencotohkan, penggunaan video, rata – rata per siswa dalam sehari membutuhkan 5 gigabyte. Jika penggunaan selama satu bulan 20 kali maka kebutuhannya mencapai 100 gigabyte. Tetapi jika dikombinasikan dengan media belajar lainnya misalnya menghunakan learning management system maka akan lebih murah. ”Maka kami akan menyesuikan dengan ketersediaan kuota,” tambah dia.
Sebelumnya, melalui program kerjasama dengan Telkomsel, Dindik Jatim telah menyediakan kuota internet sebesar 10 gigabyte (GB) per bulan bagi siswa SMA/SMK dan SLB negeri dan swasta se Jatim. Tak hanya itu, pemberian kuota gratis juga diberikan bagi tenaga pendidik.
“Siswa atau guru bisa menambah 11 GB hanya dengan Rp5 ribu. Sehingga totalnya 21 GB. Begitu juga dengan bulan berikutnya, cukup dengan Rp5 ribu sudah bisa mendapatkan kuota internet sebesar 21 GB,” ujarnya.
Terkait jatah kuota internet gratis untuk siswa maupun guru, Wahid memastikan, semuanya mendapatkan besaran yang sama. Guru harusnya mendapatkan kuota internet yang lebih. Karena kebutuhannya dua kali lebih banyak daripada siswa.
“Maka, kami sudah memerintahkan kepada seluruh kepala sekolah untuk mengalokasikan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk ini,” katanya.
Lebih lanjut, Wahid mengatakan, kalau Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa juga sempat mengusulkan agar provider yang memberikan bantuan kepada 1,3 juta siswa ini juga memberikan bantuan kepada siswa Madrasah Aliyah (MA) baik negeri maupun swasta. Dan provider itu memberikan respon yang baik. ”Saat ini Kanwil Kemenag menyiapkan data siswa untuk bantuan ini,” ucap Wahid.
Sementara itu, Kepala UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (TIKP) Dindik Jatim, Alfian Majdie menambahkan, terkait program kuota internet gratis yang diberikan Kemdikbud, saat ini pihaknya masih belum bisa memantau sebelum tanggal 11 September 2020. Meskipun begitu, pihaknya akan memverifikasi melalui aplikasi verval nomor handphone dari Dindik Jatim.
“Data verval Ponsel peserta didik per tanggal 2 September 2020, Dari jumlah 1.298.085 total siswa SMA dan SMK yang sudah terverifikasi sejumlah 917.833 atau 72%. Sedangkan yang belum verifikasi 380.202. Hal ini karena faktor isian yang kurang Lengkap, nomer tidak aktif, salah isi, dan juga belum mengisi.
Maka Dindik sudah menginstruksikan lewat Dapodik, sehingga sekolah 99% sekolah sudah isi (melakukan update Dapodik). Yang belum biasanya sekolah baru, atau sekolah yang sudah mau tutup,” pungkas dia. [ina]

Tags: