Dindik Seleksi 451 Tenaga Pendidik Berprestasi se-Jatim

3-Kepala Dindik Jatim Dr Harun MSi didampingi Kabid Tendik Dindik Jatim membuka seleksi tenaga pendidik dan kependidikan berprestasi dan berdedikasi di Hotel Purnama, BatuDindik Jatim, Bhirawa
Seleksi tenaga pendidik (Tendik) berprestasi dan berdedikasi kembali digelar Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim. Tahun ini, sebanyak 451 tendik yang terdiri dari guru, kepala sekolah, pengawas sekolah dan tutor pendidikan kesetaraan ikut dalam ajang yang melibatkan 38 kabupaten/kota tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Dr Harun MSi mengatakan, ini merupakan salah satu langkah yang dilakukan untuk pemerataan mutu pendidikan. Guru yang datang menjadi peserta seleksi ini, menurutnya adalah guru pilihan. Sebab, mereka telah diseleksi mulai tingkat sekolah dan kabupaten/kota.
“Ada lima kompetensi yang dijadikan sebaga indikator penilaian. Diantaranya ialah, pedagogik, kepribadian, sosial, profesional, dan kinerja yang melampaui standar yang ditetapkan,” tutur Harun saat membukan Seleksi Pendidik dan Kependidikan Tingkat Provinsi Jatim di Hotel Purnama, Batu, Senin (9/6).
Lebih lanjur Harun menuturkan, dengan seleksi ini tenaga pendidik akan terdorong dalam hal motivasi, dedikasi dan loyalitas terhadap pendidikan. Tidak berhenti di level provinsi, mereka yang lolos seleksi di tingkat ini, akan beradu kembali di tingkat nasional.
“Guru-guru yang juara akan hadir dalam upacara bendera 17 Agustus di istana negara. Ini adalah penghargaan negara mengingat jasa-jasa guru yang begitu besar,” kata Harun.
Kabid Tenaga Pendidik dan Kependidikan Dindik Jatim Gatot Gunarso menambahkan, para peserta yang ikut dalam seleksi ini akan dites secara psikologi, tes tulis dan penilaian portofolio. Dalam tes tulis ini, akan dinilai terkait lima kompetensi tadi. Sementara penilaian portofolio, juri akan menimbang prestasi-prestasi baik guru maupun sekolah selama minimal 8 tahun terakhir.
“8 tahun ini adalah tempo yang ideal untuk mengukur prestasi dan loyalitas guru selama mendidik,” tutur Gatot.
Bagaimana dengan guru yang sering dimutasi? Gatot berpendapat, mutasi guru tentu ada penyebabnya. Misalnya pemerataan guru atau penyebab lainnya. Namun yang terpenting dalam seleksi ini bukan hanya masa kerja, melainkan prestasi apa yang diraih selama mengajar.
“8 tahun itu persyaratan administratif. Tetapi lama masa kerja juga bisa menjadi indikator untuk mengukur inovasi guru atas dasar teori dan pengalaman,” ungkap dia.
Disamping portofolio, lanjut Gatot, guru juga akan diminta mempresentasikan best practice selama mengajar di sekolah. Best practice ini merupakan upaya guru dalam membuat inovasi saat prose belajar mengajar di kelas.
Bukan sekadar inovasi tentunya. Sebab, inovasi yang tidak terukur hasilnya terhadap perkembangan anak didik juga sia-sia saja. “Karena itu, kita juga mengundang pakar pendidikan dari perguruan tinggi untuk mengukur sejauh mana teori dan inovasi guru itu berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran,” pungkasnya. [tam]

Keterangan Foto : Kepala-Dindik-Jatim-Dr-Harun-MSi-didampingi-Kabid-Tendik-Dindik-Jatim-membuka-seleksi-tenaga-pendidik-dan-kependidikan-berprestasi-dan-berdedikasi-di-Hotel-Purnama-Batu. [tam/bhirawa]

Tags: