Dindik Siap Wadahi Pembalap Liar Tingkat Pelajar

2-poto kakiPemkot Surabaya, Bhirawa
Aktivitas balap liar oleh pelajar memancing perhatian Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya. Upaya preventif pun dilakukan, yakni dengan mewadahi para pelajar berbakat pembalap untuk mengikuti balapan resmi yang digelar Dindik.
Rencana tersebut akan direalisasikan untuk menyambut momentum hari Pahlawan Nasional pada November mendatang. Sesuai tujuannya, pagelaran balap sepeda motor ini akan digelar khusus untuk para pelajar se Kota Pahlawan. Sesuai jadwal, ajang balapan ini bakal dilaksanakan pada 15 November mendatang.
Kepala Dindik Surabaya Ikhsan menjelaskan, pihaknya telah bekerjasama dengan Polrestabes Surabaya, Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jatim dan Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan (Dispora) Surabaya untuk mewujudkan rencana ini.
Tidak semua pelajar yang dapat mengikuti ajang ini. Hanya mereka yang dapat menunjukkan izin dari orang tua. “Karena pelajar belum punya Surat Izin Mengemudi (SIM), jadi syaratanya pakai izin orang tua dan kartu keluarga (KK),” kata Ikhsan saat ditemui di kantornya, kemarin (15/10).
Mantan Kepala Bapemas KB Surabaya ini menegaskan, sebelum mengikuti balapan, peserta akan menerima pembekalan mengenai lalu lintas dari Polrestabes Surabaya. Selain itu, kegiatan ini bisa menjadi wadah bagi siswa SMK dari jurusan permesinan dan otomotif untuk mengaplikasikan pengetahuan yang didapat di sekolah dengan kegiatan di lapangan.
“Kita tidak ambil resiko dengan balapan yang jalurnya berbelok-belok. Ini hanya untuk kelas pemula, jadi track-nya akan lurus saja. IMI Jatim pun mengapresiasi balap motor ini dalam rangka pembibitan atlet usia dini,” ungkapnya.
Wakasatlantas Polrestabes Surabaya, Kompol I Made Dhanu mengatakan, kegiatan ini cukup positif dalam menggait pelajar yang selama ini ikut balapan liar dan sering terlibat kecelakaan lalu lintas. “Inilaha wadah atau even untuk menaungi mereka,” ujarnya saat ditemui usai rapat koordinasi di Kantor Dispendik Surabaya.
Menurut dia, sebelum balap motor diwadahi oleh Dispendik Surabaya, pihaknya mempunyai program save our student (SOS) untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar. Tidak hanya itu, razia terhadap pelajar pembawa kendaraan bermotor juga sering dilakukan di beberapa titik di Kota Pahlawan.
“Itu salah satu upaya kepolisian. Nah, sekarang tinggal bagaimana sekolah dan orang tua untuk menaungi pelajar ini,” tegasnya. Dia berharap, dengan adanya wadah untuk menyalurkan bakat balap motor, justru tidak memicu para pelajar ikut balapan liar. Lebih baik pelajar yang punya talenta dan skill mumpuni ikut motor racing ini supaya meraih prestasi resmi. [tam]

Tags: