Dindik Jawa Timur Siapkan Reformasi Kepala Sekolah

Kepala Dindik Jatim Dr Saiful Rachman dan Sekretaris Dindik Jatim dalam rakor sinkronisasi program dan anggaran 2018. [adit hananta utama]

Tingkatkan IPM, Sekaligus Penilaian Kinerja Satu Tahun
Dindik Jatim, Bhirawa
Fokus Pemprov Jatim terhadap bidang pendidikan akan terus ditingkatkan. Khususnya setelah satu tahun pengelolaan SMA/SMK di provinsi. Gubernur Jatim berharap ada peningkatan mutu pendidikan sekaligus Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jatim.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Dr Saiful Rachman dalam Sinkronisasi Program dan Anggaran 2018, Kamis (10/8) kemarin. Menurutnya, peningkatan IPM akan diprioritaskan untuk daerah-daerah pinggiran. Salah satunya di wilayah Madura.
“Kita akan reformasi kepala sekolah di Madura. Lebih-lebih untuk kepala sekolah yang masa jabatannya sudah terlalu lama,” terang Saiful.
Reformasi kepala sekolah dapat dilakukan dengan silang antar daerah.  Misalnya guru dari Jawa akan dipromosikan untuk kepala sekolah di Madura.
Sementara dari Madura akan dipromosikan ke Jawa. “Dengan demikian, kita ingin sekolah di Madura bergerak lebih aktif dan berkembang,” ungkap Saiful.
Mantan Kepala Badan Diklat Jatim ini juga menegaskan, peningkatan IPM akan dilakukan dengan menambahkan program keterampilan bagi siswa SMA. Ini agar para lulusan yang tidak dapat melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dapat terampil dan siap kerja.
“Nantinya SMA perlu punya rujukan ke SMK untuk membina keterampilannya. Dengan begitu, moratorium SMA tidak sekadar menekan jumlahnya, melainkan juga menambah kualitasnya,” ungkap Saiful.
Saiful juga menegaskan terkait evaluasi kepala sekolah yang akan dilakukan. Hal itu terjadi setelah satu tahun pelimpahan wewenang SMA/SMK dari kota/kabupaten ke provinsi. Evaluasi yang dimaksud ialah penilaian kinerja yang menyangkut sejumlah hal. Di antaranya ialah peningkatan nilai hasil Ujian Nasional (UN) peserta didik, penurunan jumlah lulusan di bawah standar kompetensi dan capaian penerimaan lulusan Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
“Untuk SMK, penilaiannya juga didasarkan pada capaian jumlah lulusan ke industri dan aplikasi sistem ganda. Ini akan jadi rapor selama satu tahun ini,” kata mantan Kepala Badan Diklat Jatim ini.
Sementara itu, Kepala SMAN 18 Slamet Budi Santoso menangkap positif rencana penilaian kinerja oleh Dindik Jatim. Pihaknya yakin, pengelolaan di tangan provinsi akan menunjukkan perubahan positif.
“Tahun ini saja, meskipun tidak banyak peningkatan terhadap nilai UN sudah tampak di Surabaya,” kata dia.
Sementara untuk penerimaan PTN, Slamet mengakui sangat positif perkembangannya. Tahun lalu misalnya, jumlah siswanya yang diterima SNMPTN hanya 19 dan SBMPTN 41. Tahun ini, jumlah diterima SNMPTN sudahencapai 37 siswa dan SBMPTN 43 siswa.
“Belum lagi yang masuk melalui jalur mandiri dan sekolah ikatan dinas. Tahun depan target akan kami tingkatkan,” pungkas dia. [tam]

Tags: