Dinilai Tak Berimbang, Massa Datangi Kantor Kontras

Massa dari ormas saat mendatangi kantor Kontras di Jl Lesti, Darmo, Surabaya, Kamis (6,12).

Surabaya, Bhirawa
Puluhan massa dari organisasi masyarakat (Ormas) mendatangi kantor Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) di Jl Lesti, Darmo, Surabaya, Kamis (6/12). Kedatangan massa ini meminta Kontras bisa berimbang dalam memberikan informasi ke masyarakat.
Massa dari anggota Ormas ini meminta kejelasan dari Kontras setelah adanya pernyataan yang tidak benar dari kuasa hukum Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), Veronica Koman. Dimana Veronica mengatakan Ormas membawa bambu runcing saat kejadian demo yang terjadi pada Sabtu (1/12) di Jl Pemuda, Surabaya.
Perwakilan dari Ormas Laskar Merah Putih (LMP) Surabaya, Bahrudin Muhdar membantah tuduhan yang dilakukan Veronica dan AMP tidak benar. Saat kejadian di Jl Pemuda, Bahrudi mengaku tidak ada ormas yang membawa bambu runcing.
“Itu tidak benar, dan ada upaya pemelintiran. Kejadian yang sebenarnya kami tidak membawa bambu runcing yang membuat mahasiswa Papua terluka di kepalanya,” kata Bahrudin Muhdar, Kamis (6/12).
Dengan adanya kejadian itu, Bahrudin berharap Kontras dapat memberikan informasi yang benar. Diantaranya dengan cara meminta konfirmasi atau kronologi sebenarnya dari kedua belah pihak. “Jadi jangan menggunakan kacamata kuda saat menilai suatu permasalahan,” jelasnya.
Selain mengklarifikasi terkait pemberitaan yang tidak benar, kedatangan Ormas ke kantor Kontras untuk menanyakan langkah hukum dan batasan dari Kontras. “Dengan memberikan ruang kepada AMP, yang jelas ingin memerdekakan Papua,” tegasnya.
Saat kejadian demo di Jalan Pemuda itu, Bahrudin mengatakan AMP sempat menyanyikan lagu bintang kejora, dan anti NKRI. “Jadi ini benar-benar ada upaya makar dari AMP dengan menyanyikan lagu bintang kejora dan pernyataan sikap untuk Papua merdeka,” ucapnya.
Sedangkan Sekjen Federasi Kontras Indonesia, Andi Irfan membantah jika keterangan yang diutarakan oleh kuasa hukum AMP, Veronica Koman bukan dari Kontras. “Itu pernyataan dari dirinya sendiri bukan kami. Kami ini hanya memberikan fasilitas untuk menggelar rilis, dan kami hanya mendampingi saja,” ungkapnya.
Andi menambahkan, posisi Kontras ini sejak 2003 melakukan pendampingan hukum tentang hak sipil dan politik. “Jadi kami hanya melakukan pendampingan saja, dan dalam dialog tadi semua sudah berjalan baik,” pungkasnya. [bed]

Tags: