Dinkes Bekali Perilaku Hidup Sehat pada Santri Ponpes Jabal Noer

Salah satu tim Promosi Kesehatan Dinkes, Gayuh Jaya Mantiri saat memberikan pembekalan. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Puluhan Tim Kesehatan teridiri dari para Santriwan dan Santriwati yang duduk dibangku MTs dan MA Pondok Pesantren Jabal Noer Desa Geluran Taman Sidoarjo, dibekali pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo.
Pembekalan secara teknis sengaja diberikan seiring dengan Ponpes Jabal Noer yang sedang mendirikan Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren), guna melayani kesehatan, serta menolong para santri maupun warga setempat yang mengeluhkan sakit.
Menurut Pengasuh Ponpes Jabal Noer Taman Sidoarjo, Ustadzah Lina Kustiana, tim kesehatan berjumlah 35 dari siswa MA dan lima dari siswa MTs. Mereka diberikan berbagai pembekalan pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat, mulai belajar struktur organisasi kesehatan, menerima materi kesehatan hingga bagaimana pentingnya mendirikan pos kesehatan di pesantren.
Tujuannya pembekalan untuk menanggulagi permasalahan kesehatan di lingkungan pondok pesantren. Selain itu, keberadaan Poskestren juga untuk menolong masyarakat sekitar jika mengalami gangguan kesehatan. ”Apalagi wilayah Kecamatan Taman diketahui sebelumnya masuk zona merah,” jelas Lina Kustina, pada Rabu (3/3) kemarin.
Tim Promosi Kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, Gayuh Jaya Mantiri mengatakan, usai pemberian pembekali kali ini tidak langsung dibiarkan jalan sendiri, tetapi terus diberikan pendampingan satu bulan sekali. Agar lebih efektif juga menggandeng pihak Puskesmas setempat, agar bisa menanggulangi kesehatan di lingkungan Ponpes ini bisa berjalan dengan baik.
“Saya berharap kepada para santriwan dan santriwati dapat berperan aktif sebagai Tim Kesehatan dimasa pandemi bisa mencegah penyebaran Covid 19 di lingkungan sekitarnya,” harap Gayuh Jaya Mantiri.
Laila Fitriani, siswi MA Jabal Noer mengaku, dengan adanya pembekalan ini dirinya merasa senang sekali. Karena bisa memahami dan mendapat pengetahuan tentang ilmu pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Sehingga tidak bingung lagi untuk menangani kesehatan di lingkungan sekitar, walaupun hanya penanganan tingkat awal. ”Semoga kami bisa menolong teman dan warga sekitar yang membutuhkan pertolongan kesehatan,” jelas siswi kelas 11 MA Jabal Noer. [ach]

Tags: