Dinkes Bersama Adinkes Jatim, Gagas Penanganan Penyakit Aids dan TBC

Asih Tri Rachmi, Kooordinator Program RSSH ATM perwakilan dari Adinkes Provinsi Jawa Timur bersama Kadinkes Dwi Herman Susilo saat acara penguatan sistem kesehatan Rabu (13/). [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Asosiasi Dinas Kesehatan atau Adinkes Jawa Timur menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Situbondo Rabu (13/7). Kegiatan ini dihelat dalam rangka untuk menguatkan sistem kesehatan sehingga tangguh dan berkelanjutan. Dalam rakor kali ini juga dibahas tentang pencegahan penyakit AIDS, TBC dan Malaria (ATM). Kegiatan yang rutin diadakan setiap tahun ini bertempat di ruang Baluran lantai II Pemkab Situbondo.

Menurut Kepala Dinkes Kabupaten Situbondo Dwi Herman Susilo, pada kegiatan rakor kali ini pihaknya fokus membahas tentang langkah-langkah yang akan diprioritaskan tenaga kesehatan dalam penanggulangan penyakit AIDS, tuberkulosis dan malaria.

Selain itu, imbuh Dwi, kedepan diharapkan penularan tiga penyakit tersebut dapat terkendali dengan baik. “Sehingga mampu ditekan dan dapat mencegah hal yang tidak di inginkan bersama. Apalagi di Kabupaten Situbondo hingga saat ini penyakit malaria masih nol kasus dan AIDS sebanyak 395 kasus dan TBC 420 kasus. Alhamdulillah semua dapat tertangani dengan baik,” ungkap Dwi.

Dwi menambahkan, ada sejumlah upaya yang dilakukan dalam penanganan penyakit malaria, TBC dan AIDS sehingga angkanya tidak meningkat. Satu diantaranya, ulasnya, melakukan upaya peningkatan screening atau pencarian kasus penyakit di tengah masyarakat. “Ya, jika ada temuan kasus baru, kami akan segera melakukan pengobatan dan isolasi kepada pasien. Ini penting agar supaya tidak menularkan penyaki kepada warga terdekat,” ucap mantan Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo itu.

Dwi kembali melanjutkan, selain mengadakan upaya screening, tim medis juga menerapkan tracing contact berupa pemeriksaan kesehatan terhadap orang yang ada sekitar pasien penderita AIDS, tuberkulosis dan malaria. “Ya Adinkes Jatim juga mengundang OPD terkait. Seperti Dinas Kesehatan, Bappeda, Dinas Ketenagakerjaan dan Dinas Sosial Situbondo. Ini dalam rangka untuk turut mensukseskan kegiatan di sektor penangana tiga penyakit dimaksud,” jelasnya.

Dwi Herman Susilo menambahkan, untuk sasaran target dari kegiatan pengecekan kesehatan penyakit ATM ini adalah kelompok resiko. Misalnya saja, seperti ibu hamil, WPS dan pengguna narkotika jarum suntik. “Ya dalam acara ini juga kami didukung oleh Asih Tri Rachmi, Kooordinator Program RSSH ATM perwakilan dari Adinkes Provinsi Jawa Timur. Dia juga didapuk menjadi narasumber. Selain itu juga ikut hadir Kabid P2P Dinkes Situbondo Desy Tariustanti,” pungkas mantan Kabid Pelayanan RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo itu.[awi.ca]

Tags: