Dinkes Bojonegoro Imbau Masyarakat Waspadai Penyakit Pasca Banjir

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, Ninik Susmiati . (achmad basir/bhirawa)

Bojonegoro, Bhirawa
Paska banjir akibat luapan sungai Bangwan Solo dan luapan sungai Pacal, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro mengimbau masyarakat untuk mewaspadai sejumlah penyakit akibat banjir terutama diare dan Demam Berdarah Dengue (DBD)
Seperti disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro, Ninik Susmiati warga Bojonegoro perlu mewaspadai sejumlah penyaklit paska banjir utamanya diare dan DBD mengingat dalamn dua bulan terakhir, Janurai hingga Februari sudah ada 5 nyawa yang melayang dan 281 warga yang terjangkit DBD.
“Bulan Januari ada 223 kasus dengan 4 orang meninggal. Sedangkan pada bulan Februari ada 58 kasus dan meninggal 1,” ungkapnya, kemarin (17/3).
Untuk mencegah penyakit DBD, Ninik berharap masyarakat yang berada di daerah rawan banjir untuk bisa menjaga kebersihan lingkungan. Kadinkes meminta agar masyarakat menerapkan rumus 3M: mengubur kaleng-kaleng bekas, menguras tempat penampungan air secara teratur dan menutup tempat penyimpanan air dengan rapat.
Cara tersebut akan membantu menurunkan potensi penyebaran nyamuk pembawa virus demam berdarah, dan tindak pembersihan bisa dilakukan secara rutin di daerah rawan banjir agar tetap kering dan bersih.
“Bila ada keluhan atau warga yang sakit, segera ke puskesmas terdekat”, ujarnya.
Sebab, saat air meluap banyak barang bekas yang terisi air dan jika tak segera dibersihkan, akan berpotensi menjadi sarang Nyamuk Aides Aygepty.
” Yang pasti jangan sampai ada genangan air yang berpotensi menjadi tempat berkembangnya nyamuk,” pungkasnya. [bas]

Tags: