Dinkes Imbau Perusahaan Swasta Koordinasi saat Lakukan Fogging

Untuk mencegah agar nyamuk tidak kebal, fogging harus dilakukan secara tepat. [trie diana/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Banyaknya masyarakat yang meminta fogging kepada pihak luar (perusahaan swasta, red) selain Puskesmas menjadi perhatian tersendiri bagi Dinkes Surabaya. Dinkes Surabaya menilai fogging yang dilakukan pihak luar secara sembarangan akan menjadikan nyamuk menjadi kebal atau resisten.
”Tujuan fogging itu baik, tapi jika salah dilakukan akan menjadikan bahaya bagi masyarakat sekitar. Bahaya ini terlihat pada ketahanan nyamuk terhadap fogging,” kata Kepala Dinkes Surabaya Febria Rachmanita, Senin (14/8).
Menurut Feni panggilan akrab Febria, untuk memastikan agar masyarakat tidak melakukan fogging sembarang  Dinkes telah mengeluarkan surat edaran kepada RT/RW, kelurahan dan pengusaha fogging swasta untuk berhati-hati dalam melakukan fogging. Untuk pengusaha fogging swasta, Dinkes telah melarang memberikan fogging tanpa kordinasi dengan Dinkes atau pihak Puskesmas. ”Jadi tidak bisa serta merta melakukan fogging, harus ada persetujuan dari Dinkes atau Puskesmas. Jika ditemukan ada pengusaha fogging yang nakal maka akan kita beri sanksi,” ucapnya.
Lebih lanjut ia menegaskan, kepada masyarakat agar mematuhi aturan tersebut. Bila ada atau ditemukan kasus demam berdarah di wilayah warga, diharapkan masyarakat segera melapor ke Puskesmas terdekat. Pihak Puskesmas akan terjun ke lokasi untuk memantau kondisi lingkungan masyarakat sekitar. ”Biasanya ada tim khusus dari Puskesmas untuk memastikan apakah wilayah tersebut perlu dilakukan fogging atau tidak,” tegasnya.
Ke depan, ia mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai tindakan preventif utama terhadap demam berdarah, seperti 3M (menguras, menutup, mengubur), pemberantasan sarang nyamuk dan memantau jentik. Selain itu juga diharapkan masyarakat untuk membiasakan memakai obat nyamuk dalam bentuk lotion dan memakai kelambu pada saat tidur. ”Penggunaan lotion dan kelambu sangat disarankan untuk mengusir gigitan nyamuk,” tambahnya.
Sementara itu Dokter Poli Umum Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan  Surabaya dr Lili Soetjipto mengatakan, selain menjalankan 3M masyarakat dapat melakukan daur ulang barang bekas dan menggunakan bubuk pembunuh jentik pada bak mandi atau tempat penyimpanan air. “Sebenarnya ada cara yang lebih mudah yaitu dengan meminimalisir tempat atau wadah terbuka berisi air. Dengan tempat terbuka berisi air maka nyamuk akan dengan mudah bertelur dan berkembang biak,” terangnya. [dna]

Tags: