Dinkes Jatim Bantu MPASI Banjir Kali Lamong

JpegSurabaya, Bhirawa
Banjir Kali Lamong yang terjadi di Gresik membuat Dinkes Jatim harus mengirim bantuan Makananan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) dan Pemberian Makanan Tambahan Ibu Hamil (PMT Bumil) kepada para korban banjir.
”Kita telah memberikan bantuan MPASI dan PMT Bumil dalam dua tahap pertama pada banjir akhir tahun 2014 dan banjir pada awal tahun 2015. Tahap pertama  MPASI sebanyak 60 koli dan PMT Bumil 35 koli. Sedangkan tahap dua MPASI sebanyak 35 koli dan PMT Bumil 36 koli,” ujar Kepala Dinkes Jatim, dr Harsono.
Harsono menyatakan, pemberian MPASI dilakukan untuk membantu dan meringankan korban banjir  khususnya anak-anak dan ibu hamil. Selain itu adanya permintaan dari pemerintah setempat (Dinkes Kab Gresik). Jika dilihat pemberian MPASI tersebut tidak hanya dikonsumsi oleh balita dan anak-anak melainkan orang dewasa juga dapat mengkonsumsinya.
”Dalam MPASI yang berbentuk biskuit atau roti juga ada kandungan susunya sehingga biskuit tersebut memiliki nilai dan kandungan gizi yang tinggi,” ucapnya.
Kepala Seksi Pencegahan Pengamatan Penyakit dan Penanggulangan Masalah Kesehatan (P3PMK) Dinas Kesehatan Jawa Timur Gito Hartono mengatakan, saat ini banyak dari korban banjir yang menderita penyakit seperti ISPA, tinea pedis, myalgia, hipertensi, diabetes militus, grantitis. Untuk Desa Boboh Kepatihan jumlah  ISPA sebanyak 39 orang, tinea pedis (gatal-gatal) 21 orang, Mylagia (Nyeri Otot) 25 orang, hipertensi 13 orang, diabetes militus 1, gastritis (maag) orang. Kecamatan Meganti jumlah ISPA 22 orang, myalgia 9 orang, dermatitis 6 orang, Hipertensi 6 orang,  cephalgia 5 orang, gastritis 5 orang,  obs febris 3 orang,  diare 3 orang, nyeri telan 3 orang, diabetes melitus 1 orang.
Sedangkan Kecamatan Benjeng jumlah penderita diare 1 orang, ISPA 5 orang, cephalgia 2 orang dan dermatitis 5 orang. Terakir Kecamatan Kedamean ISPA 3 orang, dermatitis 3 orang dan diare 3 orang.Untuk penyakit hipertensi dan diabets melitus banyak yang menderita sebelum terjadinyi banjir. ”Korban banjir tersebut sebelumnya sudah menderita dan penyakit orang tersebut kambuh saat banjir datang,” ujarnya.
Ditanya terkait Dinkes Jatim tidak mengirimkan bantuan obat, Gito menyatakan, para korban banjir hanya membutuhkan makanan tambahan berupa MPASI dan PMT Bumil. Untuk obat-obat Dinkes setempat tidak memerlukan obat hal ini dikarenakan stok obat di Dinkes Gresik masih banyak. ”Jika kita diminta untuk mengirimkan obat-obatan Dinkes siap, hal ini dikarenakan stok obat sangat banyak,” ujarnya.
Sebelumnya Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), Abu Hasan mengatakan, BPBD sudah lakukan inpeksi ke lokasi banjir dampak luapan Kali Lamong. Sedikitnya, ada beberapa desa di tiga kecamatan yang terendam, yakni Kecamatan Balonpanggang, Benjeng dan Cerme. Namun, banjir terus surut seiring dengan turunnya debit air di Kali Lamong.
“Sebelumnya, di Benjeng ada 12 desa yang terendam dan Cerme ada 2 desa, tapi terus surut,” katanya.
BPBD lanjut Abu Hasan, terus lakukan pemantauan lokasi banjir dan para korban banjir. Langkah itu dilakukan untuk memudahkan penanganan banjir dan penyaluran bantuan kepada para korban, agar mereka tidak kekurangan makanan. “BPBD sewaktu-waktu siap menyalurkan bantuan,” katanya.
Ditambahkan Hasan, untuk bantuan obat-obatan mengantisipasi korban banjir terserang penyakit, pihaknya sudah koordinasi dengan Dinas Kesehatan. “Insya Allah semua bisa ditangani dengan baik,” pungkasnya. [dna]

Keterangan Foto: Kepala Seksi P3PMK Dinkes Jatim Gito menunjukkan MPASI yang diberikan ke korban banjir.

Tags: