Dinkes Jatim Dorong Penjual Makanan Ikut Pelatihan

Surabaya, Bhirawa
Pasca terjadi keracunan puluhan siswa SDN 3 Krisik Gadungsari Blitar akibat jajanan di luar lingkungan sekolah membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim berang. Sebab, tidak henti-hentinya Dinkes mengimbau kepada pihak sekolah untuk memantau jajanan siswa khususnya di luar lingkungan sekolah.
Di sisi lain, Dinkes Jatim juga sering mendapati para siswa membeli makanan atau minuman di luar lingkungan sekolah. Padahal, di setiap sekolah sudah menyediakan kantin yang telah dijamin  kesehatannya.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Jatim drg Fitria Dewi meminta Dinas Pendidikan (Dindik) kabupaten/kota turut memperhatikan anak didiknya agar tidak membeli jajan sembarangan.  “Sebab, bahan pengawet dan pewarna ini sangat berbahaya. Oleh karenanya Dindik harus menjaga benar anak didiknya,” terangnya, Rabu (27/9).
Mnurut drg Fitria, keberadaan kantin di setiap sekolah harus dimanfaatkan dengan baik. Khususnya kepada para siswa saat jam istirahat maupun jam pulang sekolah. Hal ini, kata dia, agar para pelajar tetap terjaga dengan baik kesehatannya untuk jangka panjang. “Kita sendiri ada Surat Keterangan (SK) dengan komponen OPD yang memutuskan bertemu secara rutin di sekolah-sekolah,” katanya.
Selain itu, lanjut dia, keberadaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah program pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, pendidikan, kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat atau kemampuan hidup sehat bagi warga sekolah.
“Kami ada tim UKS yang fungsinya untuk menjaga ketahanan pangan. Selain Dindik yang terlibat juga ada Dinas Pertanian. Gunanya memang untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di sekolah-sekolah,” pungkas drg Fitria.
Hal senada juga dikatakan Kepala Dinkes Jatim Dr Kohar Hari Santoso. Menurut dia, pihaknya juga mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat khususnya kepada para orangtua, guru dan siswa untuk membeli jajanan di kantin yang telah disediakan sekolah.  Selain itu, pihaknya meminta bagi para penjual makanan untuk ikut pelatihan-pelatihan dari Dinkes tentang makanan sehat. “Jadi, kami mengimbau bagi para penjual makanan untuk turut mengikuti pelatihan yang kami sediakan tentang makanan sehat dan bahan makanan yang berbahaya. Agar semua tahu mana makanan yang berbahaya dan tidak,” katanya.
Dr Kohar juga sudah memastikan bahwa siswa SDN 3 Krisik Blitar yang diduga keracunan sudah diobati dan pulih sehat dan sudah pulang ke rumahnya masing-masing. [geh]

Tags: