Dinkes Jatim Segera Cabut Status KLB DBD

DBDSurabaya, Bhirawa
Dinas Kesehatan Jatim berharap bisa mencabut status  Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk demam berdarah (DB) di Jatim pada April 2015 nanti. Prediksi ini lantaran curah hujan pada bulan April sudah turun shingga perkembangbiakan nyamu Aedes Aygepty ikut turun.
”Kita memprediksi bulan April nanti curuh hujan turun sehingga status KLB di beberapa daerah diperkirakan akan berkurang,” kata Kepala Dinkes Jatim, dr Harsono.
Harsono mengungkapkan, sampai saat ini 2 Maret 2015 jumlah KLB kasus DB di kabupaten/kota Jatim mencapai 26 daerah. Diantaranya adalah Sumenep, Jember, Bangkalan, Pacitan, Bondowoso, Ponorogo, Trenggalek, banyuwangi, Kediri, Ngawi, Jombang, Tulungagung, Probolinggo, Nganjuk, Pamekasan, bojonegoro, Mojokerto, Lamongan, Madiun, Blitar, Kota Kediri, Pasuruan, Madiun, Kota Madiun, Magetan, Kota Blitar, Kota Batu. Sedangkan pada bulan Januari lalu jumlah kasus KLB di daerah Jatim mencapai 28 kasus.
”Saya berharap jumlah KLB dapat turun meskipun tidak semua daerah dinyatakan statusnya KLB,” ucapnya.
Menurut orang nomer wahid ini mengungkapkan, selama bulan Maret dan April, diharapkan kabupaten/kota tetap waspada dalam mengatasi penyakit demam berdarah. Banyak kasus demam berdarah disebabkan karena tidak baiknya masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu faktor cuaca juga mempengaruhi perkembang biakan nyamuk Aedes aegypti .
Nyamuk Aedes aegypti akan cepat berkembang biak pada genangan air yang terjadi selama hujan. Jika hujannya rutin dan terus menerus bibit nyamuk Aedes aegypti akan sulit berkembang biak, akan tetapi jika hujannya tidak rutin (Satu hari hujan, dua hari tidak, red) akan mempercepat nyamuk Aedes aegypti berkembang biak.
”Nyamuk Aedes aegypti akan senang dengan genangan air yang tenang sehingga kondisi ini yang harus diwaspadai oleh semua orang,” tegasnya.
Menurut Harsono ada beberapa hal yang dapat dilakukan masyarakat untuk menghalang agar nyamuk Aedes aegypti tidak dapat berkembang biak salah satunya dengan menerapkan program 3 M (Menguras, Menutup dan Mengubur) barang bekas yang ada di sekitar rumah. ”Untuk barang bekas mungkin muda dilakukan tapi untuk mengatasi genangan air yang tidak mengalir haruis dengan cara kerja bakti,” ujarnya. [dna]

Tags: