Dinkes Jatim Segera Distibusikan MPASI ke Empat Daerah

4-MPASISurabaya, Bhirawa
Dalam waktu dekat Dinas Kesehatan (Dineks) Jatim akan mendistribusikan bantuan Makanan Pendamping ASI (MPASI) dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes) pada empat daerah, yaitu Kabupaten Sampang, Kota Pasuruan, Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Pasuruan. Pendistibusian di empat daerah ini dikarena daerah tersebut masih banyak terdapat kasus gizi buruk
”Kita mendistribukan MPASI berupa biskuit dari Kemenkes sebanyak 2 ton atau 2000 kg,” ujar Kepala Dinkes Jatim, dr Harsono.
Harsono mengatakan, dari hasil evaluasi empat daerah ini masih perlu mendapatkan perhatian dari Dinkes Jatim. Meski kabupaten/kota memiliki anggaran untuk penyediaan MPASI tidak membuat Dinkes untuk berpangku tangan dalam membantunya.
Untuk Kabupaten Sampang jumlah gizi buruknya masih tinggi yaitu 4,5 persen dari total anak yang ada. Kota Pasuruan jumlah gizi buruknya 43,5 persen dari total anak yang ada.  Kabupaten Situbondo jumlah gizi buruknya 41,5  persen dari total anak yang ada dan Kabupaten Pasuruan  jumlah gizi buruknya 37,5 persen dari total anak yang ada. ”Kita memprioritaskan empat daerah ini karena kasus gizi buruknya masih tinggi,” ujarnya.
Kendati kasus gizi buruk di Jatim lebih rendah dari target yang ditentukan oleh nasional yaitu sebesar 2,2 persen dari total jumlah anak di Jatim. Nasional 3,6  persen dari total jumlah anak di Indonesia tidak menjadikan Jatim untuk terus menekan jumlah kasus gizi buruk di daerah.
Ada daerah yang di berhasil menekan gizi buruk seperti Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Trenggalek, Kota Madiun, dan Kota Batu. Untuk Kabupaten Tulungagung jumlah gizi buruknya sebesar 0,5 persen dari total anak yang ada. Trenggalek jumlah gizi buruknya sebesar 0,6 persen dari total anak yang ada, Kota Madiun jumlah gizi buruknya sebesar 0,6 persen dari total anak yang ada. Sedangkan Kota batu jumlah gizi buruknya sebesar 0,6 persen dari total anak yang ada.
”Disamping ada daerah-daerah yang rawan gizi buruk akantatapi di Jatim banyak dari daerah yang tidak mengalami kasus gizi buruk,” tambahnya.
Sementara itu Kepala Seksi Gizi Dinkes Jatim Heru Nugroho mengungkapkan, untuk pendistribusian MPASI ini, Dinkes akan memberikan MPASI kepada 554 anak gizi buruk. Untuk pemberian MPASI ini akan diberikan kepada anak untuk kebutuhan penambahan asupan gizi selama satu bulan.
”Kita menyediakan MPASI untuk menambah asupan gizi anak yang kekurangan gizi selama satu bulan selebihnya pemerintah kota/kabupaten bisa membantu dan menganggarkan MPASI sendiri,” ucapnya.
Dijelaskannya, saat ini di beberapa daerah di Jatim masih membutuhkan makanan tambahan seperti MPASI. Selain faktor gizi buruk, MPASI juga dibutuhkan bagi anak yang berada dalam keadaan bencana atau terkena musibah. Beberapa contoh MPASI diberikan kepada anak korban bencana meletusnya Gunung Kelud di daerah Malang, Blitar dan Kediri.
”Jadi MPASI yang diberikan kepada anak tidak hanya terjadi karena kekurangan gizi melainkan dapat diberikan pada waktu terjadi sebuah bencana atau musibah. Yang terpenting pemberian MPASI ini untuk mencukupi kebutuhan gizi anak. [dna]

Keterangan Foto: Upaya pemerintah dalam memberiikan MPASI kepada anak.

Tags: