Dinkes Jatim Siagakan 278 Posko Kesehatan

Posko KesehatanSurabaya, Bhirawa
Guna mengawal Mudik Lebaran 2016 berjalan dengan lancar dan aman, Dinkes Jatim akan menyiagakan 278 Posko Kesehatan yang tersebar di beberapa Puskesmas di Jatim. Dinkes Jatim bersama dengan Dinkes se Jatim akan mensiagakan Posko Kesehatan mulai H-3 hingga H+7.
“Untuk Posko Kesehatan nantinya akan ditempatkan dekan Puskesmas yang letaknya di pinggir jalan raya, sehingga lebih cepat dalam menangani pasien,” kata  Kepala Dinkes Jatim, dr Harsono.
Dikatakan Harsono teknis penanganan yakni pasien kecelakaan nantinya akan mendapatkan parawatan awal di Posko Kesehatan, setelah itu baru dibawa ke Puskesmas. Jika pasien memang memerlukan perawatan lanjutan akibat kondisi yang terlalu parah, maka pasien akan dirujuk ke rumah sakit baik itu swasta maupun pemerintah. Semua teknik pelaksanaan termasuk jadwal petugas piket 24 jam non stop ada di panduan.
Dinkes Jatim lanjut Harsono menyiagakan sebanyak 61 dokter on call secara bergiliran, termasuk perawat, paramedik, dan ahli anestesi. “Di Posko kesehatan tersedia ambulan, dokter dan paramedis, harapannya di Puskesmas pasien bisa tertangani tidak sampai dirujuk ke rumah sakit tetapi jika memang harus dirujuk ke rumah sakit ya harus dilakukan, intinya pasien harus segera tertangani jangan sampai ada keleran,” katanya.
Ditambahkannya, diharapkan sistem informasi dan koordinasi antara Posko kesehatan dan rumah sakit harus solid sejak awal, sehingga penanganan pasien yang cepat, tepat dan efektif bisa berjalan sesuai target.
Lebih lanjut ia menyatakan, dalam Posko Kesehatan ini Dinkes akan bekerjasama dengan seluruh rumah sakit milik pemerintah seperti RSU dr Soetomo Surabaya, RSU Haji Surabaya, RSJ Menur Surabaya, RSU dr Saiful Anwar Malang, dan RSU Soedono Madiun.
”Untuk pasien yang gawat darurat dan perlu mendapatkan perawatan khusus maka akan dilarikan ke Soetomo. Jika tidak maka rumah kabupaten/kota dapat merewatnya ,” katanya.
Ditanya terkait dengan indikasi peningkatan jumlah pasien seperti kecelakaan, kata Harsono, diprediksikan  terjadi setelah lebaran. Untuk itu rumah sakit beserta Dinas Kesehatan Kabupaten/kota telah siap mengantisipasinya Kejadian Luar Biasa (KLB).”Semua rumah sakit telah menyiapkan seluruh tenaga medis dan perawat untuk mengantisiasi pasien kecelakaan meski jumlahnya setiap tahun menurun,” terang Harsono. [dna]

Tags: