Dinkes Jatim Sukseskan Program GeMa CerMat

Kepala Bidang SDK Dinkes Jatim,One Widyawati memberikan sambutan pada acara GeMa CerMat.

Surabaya, Bhirawa
Guna memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dengan penggunaan obat secara rasional, Dinkes Jatim mengadakan sosialisasi Gerakan Masyarakat Cedas Menggunakan Obat GeMa CerMat, Kamis (18/5) di Gedung KPRI Berdikari Kabupaten Bojonegoro.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan SDK Dinkes Jatim, One Widyawati mengatakan, selain memberikan edukasi kepada masyarakat tentang penggunaan obat secara rasional, kegiatan GeMa CerMat bertujuan untuk membentuk Agent of Change (AoC) yang terdiri dari 12 apoteker terpilih. ”Dua belas ini kita pilih karena mereka memiliki komitmen dan kemampuan mempengaruhi perilaku masyarakat dan tenaga kesehatan dalam pemberdayaan masyarakat untuk menggunakan obat secara rasional,” ucapnya.
Lebih lanjut One mengatakan, sosialisasi ini merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam penggunaan obat. Seperti mengetahui jenis obat yang diperlukan, mengetahui fungsi obat yang dikonsumsi, kapan menggunakan dan kapan waktunya berhenti, efek samping serta siapa saja yang tidak boleh menggunakan obat tersebut.
Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013 menyebutkan 5,2 persen Rumah Tangga RT menyimpan obat untuk swamedikasi. Rata-rata persedian obat yang disimpan hampir 3 macam. Dari 35,2 persen RT yang menyimpan obat, proporsi RT yang menyimpan obat keras 35,7 persen dan antibiotika 27,8 persen. 81,9 persen RT menyimpan obat keras dan 86,1 persen RT menyimpan antibiotika yang diperoleh tanpa resep. Apotek dan toko obat/warung merupakan sumber utama mendapatkan obat (proporsi 41,1 persen dan 37,2 persen). Proporsi RT yang memperoleh obat di apotek lebih tinggi di perkotaan, sebaliknya proporsi RT yang memperoleh obat di toko obat atau warung lebih tinggi di pedesaan.
Sementara itu untuk pengobatan sendiri (self medication) merupakan upaya yang paling banyak dilakukan masyarakat untuk mengatasi keluhan atau gejala penyakit sebelum mereka memutuskan mencari pertolongan ke pusat pelayanan kesehatan atau petugas kesehatan. “Adanya sosialisasi GeMa CerMat ini juga untuk memastikan bahwa swamedikasi atau self medication dapat dilakukan dengan benar,” tambah One.
Kedepan One berharap agar masyarakat lebih berhati-hati dalam menggunakan obat terutama antibiotik. Dengan penggunaan antibiotik yang salah dapat menyebabkan tubuh seseorang menjadi kebal obat atau resisten. ”Di Indonesia masih banyak pasien yang kebal obat, sehingga acara GeMa CerMat merupakan sarana dalam menyadarkan masyarakat akan penggunaan obat dengan benar,” ucapnya.
Perlu diketahui dalam GeMa CerMat dikuti oleh 150 masyarakat dari berbagai kalangan. Dalam kegiatan tersebut perserta menerapkan proses Cara Belajar Insan Aktif (CBIA) dimana peserta dapat lebih aktif mencari informasi mengenai obat yang digunakan keluarga. Sedangkan dalam GeMa CerMat ini, peserta juga dibekali beberapa ketrampilan meliputi keterampilan tentang DAGUSIBU yaitu cara memilih, mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat dengan benar. Pengetahuan dan keterampilan yang diberikan termasuk obat bebas untuk swamedikasi maupun obat keras (ethical) yang diperoleh melalui resep dokter. [dna]

Tags: