Dinkes Kabupaten Probolinggo Gelar Mentoring Klinis Layanan HIV

Mentoring klinis layanan HIV dinkes kab Probolinggo.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Pemkab Probolinggo, Bhirawa
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo bekerja sama dengan Dinkes Provinsi Jawa Timur menggelar mentoring layanan HIV di ruang pertemuan Tengger Kantor Bupati Probolinggo, selama dua hari.

Kegiatan ini diikuti oleh 30 orang peserta terdiri dari petugas layanan HIV. Selama kegiatan mereka mendapatkan materi tentang pengendalian HIV Aids IMS, cascade layanan PDP dan update ARV dari narasumber yang berasal dari Dinkes Provinsi Jawa Timur, WHO dan Tim Mentoring Provinsi Jawa Timur dari Kabupaten Kediri, Kabupaten Jember, Kota Madiun dan Kabupaten Gresik.

Selain Kabupaten Probolinggo, mentoring klinis layanan HIV ini juga dilaksanakan di 14 kabupaten/kota di Jawa Timur. Yakni, Kota Kediri, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Tuban, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Mojokerto, Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Trenggalek, Kota Malang, Kabupaten Malang, Kabupaten Blitar, Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Situbondo.

Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Shodiq Tjahjono, Jum’at (2/4) mengatakan kejadian penyakit HIV baru di Jawa Timur pada tahun 2021 mengalami penurunan dibandingkan dengan angka HIV baru tahun 2020. Dimana di tahun 2020 sebanyak 9.981 ODHA dan menurun 7.359 ODHA di tahun 2021.

“Penurunan ini disebabkan adanya pandemi yang dimulai sekitar awal Maret 2020. Pengaruh pandemi Covid-19 tidak hanya mempengaruhi angka pasien baru HIV tetapi juga berpengaruh pada pengobatan. Dimana prosentase ODHA yang mulai AV di tahun 2020 hanya mencapai 50% sedangkan capaian di tahun 2020 sebesar 90,8 %,” katanya.

Menurut Shodiq, indikator fastract ODHA mengetahui statusnya sudah mencapai 114% dan ODHA on ARV sudah mencapai 34%, angka on ARV masih dibawah target 40%. “Sedangkan jumlah ODHA yang melakukan tes viral load di tahun 2020 sebanyak 4.574 ODHA dan tersupresi sebesar 3.571 atau 79%,” jelasnya.

Sementara di Kabupaten Probolinggo berdasarkan sumber SIHA Dinkes Kabupaten Probolinggo 2020 jelas Shodiq, sampai dengan Desember 2020 jumlah kasus HIV mencapai 154 kasus dan dan jumlah kasus Aids mencapai 9 kasus.

“Jumlah orang yang dites HIV sampai Desember 2020 mencapai 10.803 orang dengan jumlah HIV + mencapai 154 orang dan positif rate sebesar 1,42. Sesuai jenis kelamin, jumlah HIV yang dilaporkan mencapai 84 orang laki-laki dan 70 orang perempuan,” terangnya.

Shodiq menjelaskan evaluasi kegiatan program HIV tahun 2020, cakupan ODHA yang mengetahui status HIV belum memenuhi target dari sasaran TB, bumil, dan populasi kunci. Hal ini disebabkan karena faktor layanan VCT/KT di puskesmas dan rumah sakit belum melaporkan atau mengentri pasiennya di SIHA serta tidak ada kegiatan KT dengan model mobile klinik VCT di puskesmas untuk menjaring populasi kunci.

“Data viral load belum masuk di SIHA sehingga tidak bisa dievaluasi. Data EID belum masuk SIHA. Belum semua rumah sakit dan puskesmas menjadi PDP atau layanan inisiasi ARV. Belum semua puskesmas mampu mendiagnosa HIV sesuai standart karena terbatasnya jumlah analis di puskesmas dan dokter terlatih. Data pasien TB yang mendapat ART belum sinkron dengan SITT. Belum ada SOP/alur tes dan pengobatan ARV yang sesuai program. Semua layanan PDP belum melaksanakan PP INH terhadap ODHA yang tidak TB,” tambahnya.(Wap)

Mentoring klinis layanan HIV dinkes kab Probolinggo.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Tags: