Dinkes Kota Batu Kejar Anggaran Obat di PAK

Para pasien di Kota Batu terus berharap agar mereka mendapatkan kemudahan dalam memperoleh obat BPJS.

Para pasien di Kota Batu terus berharap agar mereka mendapatkan kemudahan dalam memperoleh obat BPJS.

Kota Batu, Bhirawa
Ketersediaan obat BPJS di Kota Batu terus menipis. Hal ini membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat terus berupaya agar pengajuan anggaran pengadaan obat bisa diterima pada Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2015. Jika upaya ini gagal, maka dikhawatirkan pada awal tahun 2016 Kota Batu akan mengalami krisis ketersediaan obat.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan, Enny Rachyuningsih, mengatakan tidak ada kata terlambat dalam mengusulkan anggaran pengadaan obat. Agar stok obat di Kota Batu aman, maka Dinkes harus menganggarkan dana pengadaan obat sebesar Rp 1,7 miliar.
“Kita terus kejar agar usulan dana pengadaan obat ini bisa diterima dalam PAK. Insya Allah kita tidak terlambat, dan ketersediaan obat di Kota Batu akan aman,” ujar Enny, Kamis (30/7).
Dinkes Kota Batu terus memutar otak untuk bisa memberikan pelayanan terbaik bagi pasien BPJS. Hal ini berkaitan akan segera habisnya stok beberapa item obat yang diperuntukkan untuk pasien BPJS. Kondisi ini terjadi akibat pengadaan obat tersebut belum dianggarkan dalam Dana Alokasi Khusus (DAK).
Kondisi ini menjadi sebuah permasalahan karena pengadaan obat-obatan tidak seperti pengadaan peralatan yang lain.
Dalam pengadaan obat-obatan harus dilakukan di awal-awal tahun lalu. Maksudnya, untuk bisa memperoleh obat, kita harus memesan dulu jauh-jauh hari sebelumnya. Selain berusaha keras agar dana pengadaan obat diterima di PAK, Dinkes Kota Batu juga telah melakukan kordinasi dengan Dinkes Propinsi Jatim. Kordinasi intensif ini untuk mencari stok obat berlebih yang ada di Dinkes Propinsi Jatim. Jika stok obat berlebih itu dibutuhkan oleh Dinkes Kota Batu, tentunya bisa dimanfaatkan untuk memberikan layanan kesehatan bagi para pasien BPJS di Kota Wisata ini.
Diharapkan bantuan obat-obatan dari Dinkes Propinsi Jatim ini bisa memenuhi kebutuhan obat bagi pasien BPJS hingga pelaksanaan PAK. Namun demikian juga perlu diantisipasi, walaupun anggaran pengadaan obat lewat PAK bisa cair. Karena pengadaan obat juga membutuhkan waktu hingga obat yang dipesan bisa sampai dan tersedia di Puskesmas dan RS yang melayani BPJS di Kota Batu.
“Saat ini ketersediaan obat untuk bulan Agustus dan September sudah aman. Kita akan terus melakukan langkah-langkah agar stok obat ini tetap aman termasuk menyediakan stok obat untuk tahun 2016,”pungkas Enny.  [nas]

Tags: