Dinkes Kota Malang Ajak Warga Waspada DB

Siswa SDN Pakisaji I Kota Malang saat mengikuti sosialisasi pemberantasan DBD Kamis (7/5) kemarin

Siswa SDN Pakisaji I Kota Malang saat mengikuti sosialisasi pemberantasan DBD Kamis (7/5) kemarin

Malang, Bhirawa
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang mengimbau masyarakat agar waspada terhadap penularan demam berdarah (DB), meskipun saat ini sudah hampir memasuki musim kemarau.
Menurut Kepala Dinkes Kota Malang Asih Tri Rachmi, pemahaman  dan pengetahuan masyarakat akan bahaya demam berdarah harus semakin ditingkatkan, mengingat nyamuk demam berdarah selalu mengintai setiap saat. Pemberantasan sarang nyamuk secara mandiri harus dilakukan.
“Masyarakat harus berperan aktif dalam memberantas nyamuk demam berdarah, melalui gerakan tiga M,  agar sarang nyamuk DB hilang. Meskipun ini memasuki musim kemarau, tapi sisa-sisa air yang menggendang justeru berbahaya, karena rawan digunakan pekembangan jentik-jentik nyamuk,” kata Asih kepada sejumlah wartawan, Kamis (7/5) kemarin.
Upaya pemberantasan sarang nyamuk di Kota Malang lanjut Asih, juga dilakukan  melalui kader Jumantik (Juru Pemantau Jentik)  mereka akan terus dimaksimalkan untuk keliling ke rumah warga.
“Berdasarkan penelitian, nyamuk bertelur dan berkembang di genangan-genangan air seperti botol dan bak mandi,  ini fungsi jumatik mereka akan memantau seluruh bak mandi masyarakat,” imbuhnya.
Upaya pencegahan penyakit demam berdarah (DBD)  bisa dimulai sejak dini, dan dari sekolah –  sekolah dengan melibatkan kalangan swasta.
Salah satu perusahaan yang memproduksi lotion anti nyamuk Soffel ikut terpanggil untuk ikut serta mengajak masyarakat hidup sehat.
Perwakilan Soffel dari Jakarta Endang Giarwati ketika menghadiri acara sosialisasi DB, di SDN Pakisaji, Kabupaten Malang, mengatakan sosialisasi sejak ini ini, sangat penting agar para siswa juga berperan aktif dalam memberantas nyamuk demam berdarah.
“Jika para siswa sudah sadar akan keberadaan nyamuk DBD, dan pemberantasannya, maka mereka akan mengajak orang tuanya untuk melakukan 3 M, dan ini sangat efektif untuk pemberantasan nyamuk DB,” tuturnya.
Menurut Endang, selama di Malang, pihaknya akan melakukan sosialisasi di  18 sekolah dasar yang terdapat di tiga Kecamatan, yaitu Turen, Gedangan dan Pakisaji yang ada di Kabupaten Malang.
“Kita tidak saja menyasar para siswa sekolah dasar, tapi juga masyarakat yang ada di Malang,” ujar Endang.
Sementara itu, Camat Pakisaji, Hari Krispriyanto mengapresiasi kehadiran pihak swasta, yang turut membantu pemerintah mengedukasi para siswa dan masyarakat, terkait upaya pencehagan penyakit DBD. Selama ini kata Hari, pemerintah terus melakukan upaya pencegahan, seperti fogging di pekarangan rumah warga. Selain fogging, warga diminta untuk membersihkan lingkungannya, dan dibiasakan untuk hidup bersih dan sehat.
Kabupaten Malang, merupakan salah satu daerah di Jatim dengan kategori, endemik DBD cukup tinggi. Data yang diperoleh, dalam setahun, wabah yang ditularkan DB hampir menyeluruh di hampir 33 kecamatan yang ada di Kabupaten Malang. Kondisi ini yang menjadi pertimbangan pihak soffel untuk ikut memberikan sosialisasi kepada masyarakat Kabupaten Malang. [mut/cyn]

Tags: