Dinkes Kota Probolinggo Siap Hadapi Penyebaran Wabah Corona

RSUD Tongas menyiapkan ruang isolasi hadapi ancaman virus Korona.[wiwit agus pribadi/bhirwawa]

Kota Probolinggo, Bhirawa
Virus corona, sudah menyebar ke sejumlah negara. Beberapa daerah sempat dilaporkan terdapat suspect virus, hingga Dinkes Kota Probolinggo, bersama RSUD dr.Saleh, bersiap-siap. Demikian pula dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo siapkan dua RSUD yakni Waluyojati Kraksaan dan RSUD Tongas siapkan ruang esolasi.
Salah satu sikap siaga itu ditunjukkan pihak Dinkes dan rumah sakit bersama-sama mengkoordinir Puskesmas yang ada di Kota Probolinggo. Hal itu dimaksudkan, sebagai cara menyiapkan diri, antisipasi apabila ada pasien dengan ciri-ciri penyakit mematikan itu.
Tidak hanya itu, kami juga bekerjasama dengan fasilitas kesehatan di pelabuhan, untuk mengantisipasi hal itu, kata Sekretaris Dinkes, Nurul Hasanah Hidayati Rabu 29/1/2020 siang. Rumah sakit beberapa waktu lalu tes akreditasi, hasilnya paripurna. Ruang isolasinya siap untuk tangani virus corona, sejauh ini penanganan penyebaran virus corona sudah tersistem dengan baik di Indonesia. Mulai dari pencegahan sampai penanganan.
Apabila ada keluarga yang baru datang dari luar negeri, alur penanganannya sudah jelas. Mulai dari deteksi di Bandara, sampai koordinasi di daerah, untuk didapatkan kejelasan, kalau-kalau suspect virus corona. Upaya sosialisasi pada masyarakat, juga semakin gencar dilakukan. Baik melalui siaran radio, media sosial Dinkes dan rumah sakit, sampai penyebaran informasi melalui kader-kader kesehatan di tengah masyarakat.
Untuk masyarakat kami imbau untuk tidak panik, serta terapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Penguatan daya tahan tubuh, juga penting. Dengan asupan vitamin dan gizi cukup tentunya. Sejauh ini, di kawasan Kota Probolinggo, belum ada laporan suspect virus corona. Sementara di sejumlah lain di Indonesia, beberapa sudah terdeteksi, meski kemudian negative corona. Namun demikian, pihak Dinkes maupun RSUD dr. Saleh memastikan, kesiapan menghadapi wabah mematikan itu, tuturnya.
Di Kabupaten Probolinggo, Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat melakukan tindak pencegahan. Semua kepala puskesmas se-Kabupaten Probolinggo dikumpulkan dan diminta untuk menyosialisasikan ancaman virus ini pada masyarakat. Selain itu, Dinkes pun berkoordinasi dengan dua RSUD di Kabupaten Probolinggo. Yaitu, RSUD Waluyo Jati dan RSUD Tongas untuk memastikan kesiapan ruang isolasi.
“Kami langsung bergerak. Tadi sudah rapat dengan semua kepala puskesmas. Kami minta untuk ikut menyosialisasikan pada masyarakat tentang pencegahan virus korona,” kata Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelianto, Rabu, 29/1/2020 .
Anang menjelaskan, metode pencegahan virus korona dapat dilakukan dengan menjaga tenggorokan tetap lembap, tidak kering. Tidak menahan dahaga karena begitu membran di tenggorokan kering, virus akan menyerang ke dalam tubuh dalam waktu 10 menit. “Kami juga minta sosialisasikan soal gejala dan pencegahannya,” lanjutnya.
Anang menjelaskan, dua RSUD di Kabupaten Probolinggo saat ini memiliki ruang isolasi. Sehingga, saat ada pasien yang suspect virus korona, bisa langsung ditangani di ruang isolasi tersebut. Kami pastikan ruang isolasi siap difungsikan di RSUD Waluyo Jati Kraksaan dan RSUD Tongas. Saat ditemukan suspect di puskesmas, langsung dirujuk ke ruang isolasi RSUD, ungkapnya.
Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Probolinggo memastikan, kota bebas virus korona. Namun, untuk mengantisipasi penyebaran virus itu, pihaknya berkoordinasi dengan puskesmas dan rumah sakit untuk mewaspadainya.
Sekretaris yang juga Plt Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB NH Hidayati melalui Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Eko Sudiwiharti minta agar masyarakat menerapkan pola hidup sehat. Juga menjaga daya tahan tubuh guna meminimalisasi potensi terinfeksi virus korona.
Eko menerangkan, virus korona atau 2019-nCoV adalah virus yang menyerang sistem pernapasan manusia. Bedanya dengan virus lain, virus korona ini memiliki virulensi atau kemampuan yang tinggi untuk menyebabkan penyakit yang fatal. Virus ini berbahaya jika telah masuk dan merusak fungsi paru-paru atau dikenal dengan sebutan Pneumonia. Yaitu, infeksi atau peradangan akut di jaringan paru-paru yang disebabkan oleh virus dan berbagai mikroorganisme lain. Seperti bakteri, parasit, jamur, dan lainnya.
Proses penyebaran virus ini melalui udara yang terinhalasi atau terhirup lewat hidung dan mulut, sehingga masuk dalam saluran pernapasan. Virus ini masuk melalui saluran napas atas, lalu ke tenggorokan hingga paru-paru. Gejala ringan yaitu flu disertai batuk. Kemudian, jika memberat, akan menyebabkan demam dan infeksi radang tenggorokan. Kemudian, jika masuk ke saluran napas, akan menyebabkan bronkitis.
Prosedur yang dilakukan terhadap pasien terduga mengidap virus korona menurutnya dengan menempatkannya di ruang isolasi. Tujuannya, agar penularan ke orang lain dapat dicegah. “Jika terduga masih menunjukkan gejala awal, maka pasien akan mendapatkan obat demam, batuk, dan flu. Disertai dukungan makanan yang sehat agar meningkatkan daya tahan tubuh dalam melawan virus tersebut, ” tambahnya.(Wap)

Tags: